Menuju Lingkungan Bersih, Warga Longwis Manfaatkan Bank Sampah

Menuju Lingkungan Bersih, Warga Longwis Manfaatkan Bank Sampah

<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR </strong>- Program Lorong Wisata (Longwis) dinilai berhasil menciptakan suasana baru di lorong yang biasanya dinilai kumuh. Kini hampir setiap Longwis telah berbenah. Hampir setiap Longwis memiliki bank sampah yang mengolah hingga mendaur ulang limbah menjadi barang bernilai ekonomis. Itu pun dimanfaatkan dengan baik oleh warga. Salah satu Longwis yang memiliki program ini adalah Lorong Wisata (Longwis) Silves yang terletak di Jl Pelita Raya Lorong 2 Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini. Longwis ini berhasil mengubah lingkungan menjadi tempat wisata yang menarik. Longwis Silves memiliki berbagai program. Unggulannya adalah pengelolaan sampah. Ketua RW, Rosmini mengatakan, masyarakat Longwis Silves telah mengubah limbah menjadi barang berguna. "Seperti topi dari baliho bekas, gantungan kunci dari tutup botol, celengan dari kardus dan kain, hingga sabun dari minyak jelantah," tutur wanita yang juga menjabat Ketua Bank Sampah Pelita Bangsa Longwis Silves, Senin, (3/6/2024). Selain mengurangi limbah, kegiatan ini dikatakan Rosmini juga memberikan dampak ekonomi positif dari kerajinan yang bernilai jual. Selain itu, Visi dan misi bank sampah Pelita Bangsa disebut Rosmini sejalan dengan program Lorong Wisata. "Yakni mendorong masyarakat untuk menjaga lingkungan serta membangun budaya peduli terhadap sampah. Yang dikelola bank sampah Pelita Bangsa ini dari nasabah. Sampahnya bukan hanya langsing dijual tapi dikelola menjadi kerajinan atau souvenir," ujarnya. Keberhasilan Longwis Silves, kata Rosmini, tidak lepas dari kerja sama antar pemerintah dan masyarakat. Sementara itu, Salah satu Pendaur sampah anorganik, Rika mengaku mendaur ulang agar sampah di lingkungannya bisa dikurangi. "Pertama, saya mendaur ulang karena peduli dengan lingkungan supaya tidak banyak lagi sampah yang ada di lingkungan saya," tuturnya. Selain itu, ia ingin menunjukkan kepada orang-orang di sekitar bahwa barang yang mungkin dianggap tidak berguna ternyata bisa dimanfaatkan. "Bisa dibuat menjadi produk yang layak pakai dan layak jual. Ini membantu perekonomian," kata Rika. Sampai saat ini, Rosmini, Rika, dan masyarakat Longwis Silves terus mengembangkan karya dalam mengelola limbah. (Josh/C)

Sumber: