Puluhan Siswa di Desa Bontosomba Belajar di Kolong Rumah, Pemkab Maros Siapkan Anggaran Rp6 Miliar Perbaiki Sa
<strong>diswaysulsel.com, MAROS -</strong> Sudah puluhan tahun, siswa Sekolah Dasar (SD) di Dusun Bara, Desa Bontosomba, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, belajar di kolong rumah. Hal ini dikarenakan belum adanya gedung sekolah di dusun itu. Padahal banyak usia sekolah dasar di wilayah itu yang membutuhkan fasilitas. Tampak terlihat, di kolong rumah tersebut, hanya ada dua meja dan empat kursi panjang dari papan yang digunakan para siswa menuntut ilmu. Bupati Maros, Chaidir Syam bersama sejumlah rombongan menyempatkan diri mengunjungi lokasi tersebut. Dengan kondisi jalan yang rusak, Chaidir Syam datang ke lokasi dengan menggunakan sepeda motor trail. Dia bersama rombongan menempuh perjalanan selama kurang lebih satu jam. Saat tiba di lokasi, Chaidir Syam mengaku jika Pemerintah Kabupaten Maros akan membangun gedung sekolah permanen di dusun tersebut. Chaidir Syam menyebut, anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan sarana dan prasarana sekitar kurang lebih Rp6 miliar. "Untuk jalan beton itu sekitar 2 hingga 3 kilometer dengan anggaran Rp5 miliar. Sementara untuk pembangunan sekolah sekitar Rp1 miliar," rincinya. Dia mengaku, sejauh ini, Pemkab Maros baru bisa memberikan satu unit tenda untuk digunakan sementara waktu. Sebab. kata Chaidir, pihaknya masih mengurus terkait persoalan lahan yang akan dibanguni gedung sekolah. “Lahan tersebut masuk dalam kawasan hutan lindung. Jadi kita masih mengurus masalah izinnya. Namun dengan kehadiran Kepala KPH sudah menyampaikan untuk mendapatkan perizinan,” ungkap Chaidir. Saat ini, sudah ada 60 siswa yang mengenyam pendidikan di dusun terjauh di Kabupaten Maros itu dengan jumlah pengajar sebanyak tujuh orang. Mantan Ketua DPRD Kabupaten Maros itupun akan memberikan dua unit motor trail bagi pengajar yang ada di Dusun Bara. “Ada dua guru yang bergantian mengajar di sana. Kita akan berikan dua kendaraan bagi guru yang membutuhkan. Yah motor trail dengan kondisi jalan yang ekstrem dan jauh,” tuturnya. <strong>(*)</strong>
Sumber: