Firman Pagarra Matangkan Persiapan Peresmian Program RISE

<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR</strong> — Penjabat Sekda Kota Makassar, Firman Hamid Pagarra terus mematangkan persiapan peresmian program Revitalising Informal Settlement and their Environment (RISE) yang akan dilaksanakan, Senin, 15 Juli 2024 mendatang. Program kerja sama Kemitraan Indonesia-Australia untuk Infrastruktur (KIAT) kali ini menyasar Kelurahan Bulorokeng, Kecamatan Biringkanaya. Kemarin, Firman memimpin rapat finalisasi persiapan peresmian program RISE di Kelurahan Bulorokeng, Kecamatan Biringkanaya. Rapat ini dihadiri langsung oleh tim KIAT Australia, OPD terkait, dan pihak summarecon yang dalam hal ini ikut mengibahkan tanahnya untuk dipergunakan dalam program RISE ini. “Kegiatan hari ini (Kemarin, red) adalah rapat pemantapan untuk penyelenggaraan kegiatan peresmian infrastruktur hijau rise di kota Makassar. Kita menggundang seluruh stakeholder SKPD yang ada untuk memaksimalkan pada kegiatan hari itu tersebut,” ucapnya. Firman mengungkapkan pada kegiatan peresmian tersebut Pemkot Makassar akan akan kedatangan tamu kurang lebih 40 peneliti asing dari seluruh dunia. Seperti dari Amerika, Australia, Inggris dan negara kepulauan RISE, dirjen cipta kerja sarana dan prasarana, Bappenas, dan kementrian PUPR dan beberapa stakeholder dari balai cipta karya mereka datang melihat progres di Kota Makassar. Dimana selanjutnya peresmian ini menjadi langkah untuk melakukan penelitian lanjutan. Firman memaparkan untuk kerja sama program RISE ini berada di lima titik yakni ada di Kelurahan Bulorokeng, Kelurahan Barombong, Kelurahan Antang, Kelurahan Tallo, dan Untia. "Untia dan Batua ini sudah di groundbreaking sebelumnya jadi percontohan. Jadi yang tanggal 15 nanti itu berada di Bulorokeng. Dia menyebut ada beberapa hal yang menjadi intervensi dalam program RISE. Mulai dari perbaikan infrastruktur saluran drainase, sanitasi, dan air bersih. “Kalau yang akan diresmikan sekarang itu intervensi fisik, infrastruktur hijau jadi meletakkan sanitasi yang ter klaster (kelompok) untuk satu wilayah kelurahan yang mana masyarakat, pada kawasan itu terfasilitasi jadi ketika fasilitasi mulai terselesaikan maka tidak perlu terkoneksi dalam ipal yang ada,” tuturnya. Pemerintah Australia memberikan dukungan dana hibah melalui KIAT kepada Monash University bekerja sama Pemkot Makassar dan Universitas Hasanuddin untuk program RISE. “Sebagai lokasi terpilih kita berharap program ini bisa meningkatkan kesehatan masyarakat dan peningkatan kualitas lingkungan,” ungkapnya. Diketahui program RISE hanya dijalankan di dua kota di dunia yakni Kota Makassar Indonesia dan Fiji di Suva. “Dan Makassar yang paling pertama selesai tahun ini. Di Fiji sendiri masih progress,” tandasnya. (*)
Sumber: