Tiga Parpol Penentu Poros Koalisi
<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR </strong>- Konstelasi politik menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan ditentukan oleh arah beberapa partai politik. Dikabarkan terdapat tiga parpol yang menjadi kunci penentu poros koalisi Pilgub Sulsel 2024. Ketiga parpol tersebut adalah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Golongan Karya (Golkar), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Di mana ketiganya dikatakan menjadi penentu poros koalisi karena hingga saat ini belum menyatakan dukungan kepada kandidat manapun. Masing-masing dari ketiga parpol tersebut memiliki modal kursi yang cukup untuk membangun poros di Pilgub. Partai Gerindra pada Pileg Februari lalu berhasil meningkatkan jumlah perolehan kursinya menjadi 13 kursi. Partai Golkar, meski turun tahta masih perkasa dengan 14 kursinya. Serta PKB dengan 8 kursinya juga berpotensi menjadi penentu. Adapun Partai Gerindra di Pilgub Sulsel, sebelumnya dikabarkan akan membentuk satu poros sendiri yang mengusung Ketua DPD Gerindra Sulsel, Andi Iwan Darmawan Aras (AIA). Pernyataan dukungan kepada Wakil Ketua Komisi V DPR RI ini pun sering diterpa dengan isu lain, seperti yang belakangan ini tersebar bahwa DPP Gerindra menjatuhkan pilihan rekomendasinya kepada Andi Sudirman Sulaiman (ASS) Kendati demikian, Gerindra Sulsel menepis isu tersebut. Pada Pilgub Sulsel mendatang, Gerindra Sulsel tetap teguh mendorong poros AIA ketimbang bergabung dengan poros ASS. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD Gerindra Sulsel, Harmansyah. “Tidak ada, saya belum dapat kabar DPP Gerindra umum kandidat di Pilgub Sulsel,” ungkapnya kepada Harian Disway Sulsel, Senin 22 Juli 2024. Tak hanya ASS dan kandidat lain, Harmansyah mengatakan bahwa saat ini AIA juga tengah bergerak membangun poros koalisi. Adapun poros koalisi beberapa parpol yang diasumsikan terbangun saat ini, menurut dia belum dapat dipastikan. Karena beberapa masih ada yang bersifat rekomendasi. “Bukan cuma Andi Sudirman, semua kandidat, Danny Pomanto, Ilham Arief Sirajuddin semua masih mengumpulkan partai juga. Termasuk Pak Andi Iwan Aras. Kita masih membutuhkan 37 hari sebelum KPU tutup. Dan semua bentuknya masih bersifat rekomendasi,” jelas Harmansyah. “Kalaupun mereka sudah mendapat rekomendasi, itu tujuannya ada poin-poin tertentu yang harus dipenuhi oleh semua kandidat,” imbuhnya. Hal serupa juga dialami oleh Partai Golkar. Di mana Partai ‘Beringin Rindang’ itu menjadi penentu poros koalisi Pilgub nantinya. Indikasi lainnya, partai yang diketuai Airlangga Hartarto ini punya kader-kader yang potensial. Dari gerbong Golkar, nama-nama seperti Ilham Arief Sirajuddin (IAS), Indah Putri Indriani, serta Adnan Purichta Ichsan santer dikabarkan berpeluang mendapat rekomendasi. Ketua Bappilu DPD I Golkar Sulsel, La Kama Wiyaka mengungkapkan bahwa arah dukungan Golkar di Pilgub Sulsel baru akan dinyatakan pada pekan depan. Keputusan final DPP Golkar untuk memberikan rekomendasi tersebut, kata dia, berlandaskan hasil survei internal yang dilakukan dalam dua bulan terakhir. “Insyaallah (rekomendasi Pilgub) Sulsel minggu depan. Kemungkinan besar (survei ketiga) itu tidak karena dilihat hasilnya seperti apa. Kan nanti yang dikasih ini dilihat hasil surveinya sudah memenuhi syarat. Jadi minggu depan insyaallah sisa diumumkan,” kata La Kama kepada Harian Disway Sulsel, Selasa 23 Juli 2024. Sebagai penentu poros koalisi Pilgub, La Kama mengatakan Golkar akan tetap berpatokan pada hasil surveinya sendiri. Lalu, saat ditanyakan peluang bergabung dalam satu poros besar dan melawan kotak kosong, dia mengakui kemungkinan itu cukup sulit terbangun di Sulsel. “Kemungkinan-kemungkinan itu (kotak kosong) bisa saja terjadi. Tapi itu agak-agak sulit rasanya itu. Itu kan pernah di Makassar, di Gowa, Soppeng, sebenarnya itu kalau kita lihat dari perspektif demokrasi kurang bagus lah. Sebaiknya ada kandidat yang dilawan,” ungkapnya. Selain Gerindra dan Golkar, PKB juga dikatakan sebagai pemegang kunci penentu poros koalisi Pilgub Sulsel nantinya. Ketua Bappilu DPW PKB Sulsel, Syamsu Rizalmi, mengungkapkan bahwa saat ini PKB tengah mencermati konstelasi politik di Sulsel. Sehingga dia mengatakan PKB nantinya akan menjadi penyeimbang pada Pilgub Sulsel. “Kita lagi hitung baik-baik semua konstelasi. Posisi PKB InsyaaAllah akan jadi penyeimbang,” kata Deng Ical, sapaan akrab Syamsu Rizalmi, kepada Harian Disway Sulsel, Rabu 24 Juli 2024. Mantan Wakil Wali Kota Makassar ini pun mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu hasil survei yang dilakukan oleh PKB. Hal lain di samping itu, Deng Ical juga membeberkan bahwa DPW PKB Sulsel juga mendengarkan aspirasi dari DPC 24 Kabupaten Kota. “Kami tunggu hasil survei dan aspirasi DPC se-Sulsel. Awal Agustus Mudah-mudahan bisa mi ambil sikap PKB di Pilgub. Tunggu. Mudah-mudahan ada kejutan,” jelas Deng Ical. (REG/E)
Sumber: