Elektabilitas Sudirman di Bawah 25 Persen, Efek Hanya Pelanjut Kerja NA?
<strong>diswaysulsel.com</strong> -- Elektabilitas bakal calon Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman masih lemah. Sebagai petahana, elektabilitas Adik Mentan RI Andi Amran Sulaiman itu masih di bawah 30 persen. Nilai tersebut tergolong masih rendah sebagai orang yang pernah mengemban jabatan Gubernur Sulsel hingga 3 tahun, sejak 2021 hingga 2023. Berdasarkan survei Indikator Politik, elektabilitas Andi Sudirman hanya 22,4 persen. Sebagai petahana, angka itu kurang meyakinkan untuk bertarung. Pengamat politik Unhas, Ali Armunanto mengatakan, sejak menjabat Gubernur, prestasi Sudirman tidak begitu menonjol. Bahkan masih dipengaruhi bayang-bayang Nurdin Abdullah (NA). Apalagi kata dia, Sudirman baru muncul kelihatan kepemimpinannya setelah sepeninggal Nurdin Abdullah. Di mana kerja - kerja Sudirman Sulaiman tidak lepas dari beberapa program Nurdin Abdullah yang ditinggalkan. "Artinya baru melihat dua tahun terkahir ini apa yang dilakukan sudirman dan ya rasa juga ada beberapa hal yang dilakukan dengan melanjutkan kebijakan-kebijakan yang dibuat Nurdin Abdullah tetapi kecenderungannya kan publik menilai bahwa sudirman hanya melanjutkan kebijakan-kebijakan NA,"katanya. Ali mengungkapkan, Sudirman cenderung melanjutkan proyek-proyek dari Nurdin Abdullah, sehingga terkesan tidak ada proyek mercusuar yang diinisiasi. "Walupun misalnya banyak pengerjaan infrastruktur, misalnya perbaikan jalan, bandara dan segala macam. Tapi publik melihat itu sebagai bagian dari RPJMD dan visi prpgramnya NA,"jelasnya. Hal itu kemudian membuat sosok sudirman lebih tertutupi oleh bayang-bayang Nurdin Abdullah. Di sisi lain, Sudirman dianggap tidak paham pencitraan politik, sehingga kemudian kebijakan-kebijakannya tidak ramai diberitakan media. "Pencapain-pencapaiannya tidak ramai diberitakan media, sehingga kemudian ini membuatnya minim prestasi,"ungkap Ali. Selama ini, publik menilai Sudirman lebih dikenal sebagai orang yang memiliki hubungan keakraban dengan elit-elit besar. Seperti kakaknya yang menjabat Menteri Pertanian. "Ini saya rasa kemudian dirasakan oleh publik bahwa tidak melihat sisi yang menonjol dari segi kinerja,"beber Ali "Saya rasa memang ini yg menjadi PR besarnya Sudirman untuk lebih mendorong branding mereka dengan menunjukkan performa-performa dan apa yang telah buat saat ini, karena saya rasa ini minim sekali sampai ke publik,"pungkasnya. Sebelumnya, beredar survei Indikator Politik Indonesia terkait elektabilitas kandidat di Pilgub Sulsel yang memotret kecenderungan pemilih terhadap 18 nama figur potensial, petahana Andi Sudirman Sulaiman (ASS) masih menempati urutan teratas di angka 22,4 persen. Dari hasil survei ini terpotret Andi Sudirman unggul dibanding kandidat lainnya. Indikator memaparkan elektabilitas Andi Sudirman dipengaruhi berbagai faktor. Antara lain Andi Sudirman sebagai petahana memiliki kepuasan publik terhadap kinerjanya, serta basis suara yang mengakar di seluruh wilayah Sulsel. Sebagai informasi, Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia ini melakukan riset pada tanggal 11-19 Juli 2024 untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan (Sulsel). Pengumpulan data survei ini merupakan populasi seluruh warga negara Indonesia di Provinsi Sulawesi Selatan yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel basis sebanyak 800 orang berasal dari seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Selatan yang terdistribusi secara proporsional. Kemudian dilakukan oversample di Kabupaten Bone menjadi 400 responden. Sehingga total sample sebanyak 1130 responden. Metode yang digunakan adalah metode stratified random sampling, yang memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±3.5% pada tingkat kepercayaan 95 persen. "Sedang quality control terhadap hasil wawancara, dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti,” demikian yang dilaporkan Indikator. Survei yang bertajuk "Peluang Menang Calon-calon Gubernur di Provinsi Sulsel" ini ingin memotret sikap dan perilaku calon pemilih di Sulsel untuk mengetahui peta dukungan politik elektoral dan ingin mengetahui faktor-faktor penting apa yang berkaitan dengan pilihan-pilihan tersebut sekaligus melihat persepsi warga Sulsel terkait isu-isu mutakhir yang mengemuka. Berikut hasil lengkap survei Indikator dengan simulasi 18 nama calon: ⁃ Andi Sudirman Sulaiman 22,4 persen ⁃ Adnan Purichta 10,5 persen ⁃ Andi Iwan Aras 8,7 persen ⁃ Andi Rusdi Mappasessu 6,9 persen ⁃ Indah Putri Indriani 6,7 persen ⁃ Ilham Arief Sirajuddin 5,8 persen ⁃ Moh Ramdhan Pomanto 4,8 persen ⁃ Nurdin Halid 4,0 persen ⁃ Fatmawati Rusdi 3,5 persen ⁃ Taufan Pawe 2, persen ⁃ Imam Fauziah Uskara 1,0 persen ⁃ Andi Bau Sawa Mappanyukki 0,6 persen ⁃ Andi Irwan Wittiri 0,2 persen ⁃ Azhar Arsyad 0,1 persen ⁃ M Amri Arsyid 0,1 persen ⁃ Fadli Imran 0,1 persen ⁃ Ni'matullah Erbe 0,0 persen ⁃ Zadan Arief 0,0 persen ⁃ Lainnya 0,2 persen ⁃ Tidak Tahu/Tidak Menjawab 21,8 persen
Sumber: