Survei LSI Denny JA Pilkada Lutim: Elektoral Ibas Unggul dari Petahana Budiman

<strong>diswaysulsel.com</strong> - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei terbarunya untuk Pilkada Luwu Timur, 27 November 2024 mendatang. Hasil survei tersebut menunjukkan, elektoral Irwan Bachri Syam (Ibas) unggul jauh dari petahana Budiman Hakim. Survei yang digelar pada tanggal 3 sampai 6 Juni, elektabilitas IBAS mencapai 44,3 persen atau unggul 10 persen lebih dengan Budiman yang hanya mengantongi tingkat keterpilihan 33,2 persen. Sementara belum menentukan pilihan sebanyak 22, 5 persen. Peneliti Senior LSI Denny JA, Ikrama Masloman mengatakan, survei ini melibatkan 440 responden yang dipilih secara acak atau multistage random sampling. Metode survei tersebut dilakukan dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Adapun margin of error survei tersebut sebesar 4,8 persen. “Dengan data Juni 2024, pertarungan Pilkada Luwu TImur per hari ini hanyalah pertarungan head to head dua tokoh yaitu Budiman dan Ibas. Pertarungan antara petahana dan penantang,” kata Ikrama Masloman dalam pemaparan hasil risetnya dengan tema 'Isu Ekonomi, Pesona Penantang dan Redupnya Petahana di Pilkada Lutim di Hotel Harper Makassar, Rabu, (31/7/2024). Ikrama Masloman mengatakan, salah satu faktor besarnya tingkat keterpilihan Ibas dibanding petahana Budiman jika terjadi pertarungan head to head, karena figur - figur potensial di Pilkada suaranya beririsan. "Seperti Usman Sadik, Aripin dan sebagainya itu basisnya beririsan dengan Ibas. Sehingga jika terjadi pertarungan head to head itu suara mereka condong beralih ke Ibas," kata Ikrama. Di samping itu, isu penting dalam survei tersebut, kata Ikrama, menyangkut ekonomi, pertanian dan infrastruktur di Luwu Timur, menjadi masalah utama. Di mana sebesar 28 persen menunjukkan ketidakpuasan masyarakat terhadap pertumbuhan ekonomi. Disusul pertanian 26,6 persen dan infrastruktur 24,5 persen belum maksimal. "Masyarakat mengganggap daerah itu begitu begitu saja. Sehingga secara keseluruhan, lebih dari 50 persen responden menyoroti isu ini sebagai prioritas utama," kata Ikrama. Adapun alasan hanya IBAS yang muncul sebagai penantang yang moncer dari hasil temuan LSI Denny JA. ada 43 alasan yang menjelaskan. “Pertama, IBAS adalah cabup paling disukai. Meskipun popularitas masih mencapai 86,8 persen, dan dibawah petahana, namun tingkat kesukaan Ibas paling tinggi dibanding semua cabup lainnya yaitu sebesar 90,3 persen,” jelas Ikram. Kemudian kata Ikram, Ibas dianggap Lebih mampu memajukan Luwu Timur. Sebesar 48,5 pereen memilih Ibas, sementara Budiman dipilih sebesar 30,2 persen. Ketiga, Ibas diuntungkan oleh sentiment publik yang menilai belum ada kemajuan sebesar 50,8 persen menilai kehidupan mereka selama lima tahun ke belakang sama saja, dan 10,3 persen menyatakan kehidupan mereka lebih buruk. "Kemudian Ibas adalah kandidat yang paling banyak memiliki irisan suara dengan kandidat lain, dimana dari simulasi pertanyaan 10 nama ketika diturunkan menjadi dua nama, angka elektabilitas Ibas naik 7,8 persen," imbuhnya.
Sumber: