Dokter Spesialis Kandungan dr Dario Turk SpOG: Er Ren Tong Xin, Qi Li Duan Jin
<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR </strong>- Mungkin Anda sudah tahu, tapi masih banyak sekali yang belum tahu bahwa lagu kebangsaan Indonesia Raya ciptaan W.R. Soepratman sebenarnya punya 3 stanza dengan lirik yang berbeda-beda, bukan hanya 1 stanza sebagaimana yang pada kesempatan-kesempatan tertentu kita kumandangkan itu. Anda tinggal googling saja bagaimana stanza kedua dan ketiganya kalau ingin mengetahuinya. Laman Kemdikbud (9/3/2017) merilis pendapat Gunawan Wiradi, tokoh penting dunia agraria Indonesia, tentang Indonesia Raya tiga stanza tersebut. Menurut Gunawan, penekanan stanza pertama ada pada kata “marilah kita berseru, Indonesia bersatu” dan “bangunlah jiwanya, bangunlah badannya“. Ini adalah penyemangat bagi masyarakat supaya bisa bersatu memperjuangkan kemerdekaan Indonesia yang saat itu masih dalam penjajahan imperialis. Juga langkah untuk menjadikan Indonesia merdeka: yang mesti dimulai dengan membangunkan jiwa manusianya terlebih dahulu. Sedangkan stanza kedua, penekanannya ada pada kata “marilah kita mendoa, Indonesia bahagia” dan “sadarlah budinya, sadarlah hatinya”. Ini adalah panggilan spiritual masyarakat untuk selalu mendoakan Indonesia, setelah merdeka, menjadi negeri yang bahagia dan membahagiakan. Juga seruan agar masyarakat Indonesia senantiasa memiliki budi dan hati yang baik. Selanjutnya, pada stanza ketiga, terdapat sumpah setia dan amanat agraria yang terselip dalam kata “marilah kita berjanji, Indonesia abadi” dan “s’lamatlah rakyatnya, s’lamatlah puteranya, pulaunya, lautnya, semuanya.” Makna agraria di sini tidak terbatas pada tanah semata, tetapi seluruh ruang yang dimiliki Indonesia: tanah, laut, hingga luar angkasanya. Dari kekayaan dan kedalaman makna lagu kebangsaan yang diciptakaan W.R. Soepratman itu, dr Dario Turk SpOG mengaku terpanggil untuk ”membaktikan jiwa raga bagi persatuan Indonesia”. Adapun caranya, kata ketua harian Yayasan WR Soepratman yang ahli kandungan dan kebidanan ini, ialah dengan berusaha ”membangkitkan lagu Indonesia Raya tiga stanza dan mengembalikan legacy W.R. Soepratman sampai ke pelosok Nusantara.” Memang, sebagaimana yang ditegaskan Bung Karno dalam tulisan terkenal Nasionalisme, Islamisme, dan Marxisme, ”Persatuanlah yang akan membawa kita ke arah terkabulnya impian kita: Indonesia Merdeka!” Saking krusialnya persatuan, kitab kuno I Ching sampai-sampai sejak ribuan tahun lalu menyatakan, ”二人同心,其利断金” (èr rén tóng xīn, qí lì duàn jīn): dengan bersatu, benda paling kuat sekalipun akan bisa dipatahkan. (*)
Sumber: