Danny-Azhar Jadi Ancaman ASS-Fatma
<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR </strong>- Wacana kotak kosong akhirnya terjawab, setelah bakal calon Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto berhasil mencukupkan koalisi dengan menggantongi rekomendasi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel. Wali Kota Makassar itu akhirnya memilih Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Sulsel, Azhar Arsyad menjadi pasangannya di Pilgub. Sebelumnya, Danny yang telah mengantongi rekomendasi dari PDI Perjuangan (6 kursi) dan PPP (8 kursi), masih membutuhkan tambahan 3 kursi lagi. Sementara PKB memiliki 8 kursi, maka dipastikan Danny dapat melaju ke Pilgub Sulsel November mendatang. Adapun munculnya paket Danny-Azhar ini dinilai menjadi ancaman serius bagi paket yang telah lebih dulu mengumumkan diri ke Pilgub, Andi Sudirman Sulaiman (ASS) dan Fatmawati Rusdi. Pasalnya, dengan bergabungnya Azhar Arsyad di kubu Danny Pomanto, dinilai menjadi ‘kayu bakar’ baru yang membuat kekuatan elektoral Wali Kota Makassar itu semakin besar. Danny Pomanto yang merupakan Wali Kota Makassar dua periode itu dikenal dengan kekuatan jaringan pada tingkatan grassroot (akar rumput) di Kota Makassar. Sementara, Kota Makassar diketahui sebagai sentral politik Sulsel, di mana kota ini merupakan daerah dengan jumlah pemilih terbesar di Sulsel. Dengan demikian, Danny Pomanto dengan jaringannya di Makassar hampir dapat dipastikan punya 20 persen suara di Pilgub. Sementara Azhar Arsyad secara geopolitik, merupakan politisi PKB yang berbasis di wilayah Ajatappareng dan kekuatan elektoralnya telah terbukti dengan dia menjadi Anggota Legislatif DPRD Sulsel. Selain sebagai politisi, Azhar juga merupakan warga Nahdliyyin dan Darud Da’wah Wal-Irsyad (DDI). Adapun diketahui basis Nahdatul Ulama (NU) di Sulsel tidak dapat diragukan lagi. Saat dihadapkan head to head dengan paket ASS-Fatma, pasangan Danny-Azhar dikatakan dapat memberi ancaman yang serius meskipun ASS berstatus sebagai petahana. Asumsi ini lahir karena melihat track record ASS selama menjabat sebagai Gubernur Sulsel sebelumnya. Di mana semasa menjabat sebagai Gubernur melanjutkan kepemimpinan Nurdin Abdullah, ASS dinilai banyak melakukan kebijakan-kebijakan yang kontroversial. Mulai dari kebijakan-kebijakan yang dinilai diskriminatif terhadap kelompok minoritas tertentu, hingga kebijakan yang menuai konflik internal pada lingkup Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Sulsel mengenai mutasi, demosi dan nonjob. Termasuk banyak meninggalkan utang yang menumpuk saat ia menjabat gubernur. Adapun Fatmawati Rusdi, meski dikenal sebagai mantan Wakil Wali Kota Makassar, istri Ketua NasDem Sulsel Rusdi Masse ini dikatakan hanya kuat secara logistik. Selain finansial, paket ASS-Fatma dikatakan hanya kuat karena diusung oleh koalisi gemuk hasil “borong” rekomendasi. Pengamat Politik UIN Alauddin Makassar, Ibnu Hadjar Yusuf mengatakan paket Danny-Azhar akan menjadi ancaman serius bagi ASS-Fatma di Pilgub Sulsel nanti. Hal itu berlandaskan kekuatan dua figur tersebut yang disatukan dalam satu paket. “Ancaman serius karena potensi dan peluang Danny Pomanto akan memenangkan arena pertarungan. Memang dari sisi jaringan grassroot dan kematangan idealisme ada di Danny Pomanto,” sebut Ibnu Hadjar saat dihubungi Harian Disway Sulsel, Kamis 1 Agustus 2024. “Yang kedua, masyarakat juga tahu bagaimana track record calon gubernur ini semua. Jadi saya rasa Danny Pomanto memiliki kans yang besar memenangkan arena pertarungan ini,” sambungnya. Ibnu Hadjar juga menghubungkan kans menguatnya pasangan Danny-Azhar ini dengan gerakan sosial sebelumnya yang menyatakan “Asal Bukan ASS”. Menurut dia, kekecewaan masyarakat atas kinerja ASS selama menjadi Gubernur Sulsel nantinya akan terakumulasi menjadi dukungan kepada kandidat lain. “Iya jadi itu akan terakumulasi kepada Danny Pomanto. Bagaimana gerakan-gerakan itu muncul, kekecewaan masyarakat sebelum dia (ASS) mengakhiri masa jabatannya itu memulai banyak masalah juga kan. Apalagi masalah konflik interest di internal ASN, kemudian berlanjut lagi di utang (Pemprov) itu,” jelasnya. Lebih jauh, dia menilai pasangan Danny-Azhar merupakan paket politik yang saling melengkapi. Di mana kata dia, Danny Pomanto tidak dapat diragukan lagi tingkat popularitasnya kemudian jejaringnya yang kuat baik pada grassroot, kalangan menengah dan elit. “Sedangkan Azhar sebagai ketua PKB Sulsel juga memberi warna khas dan warna baru bagi penyatuan kedua figur ini. Karena Pak Azhar ini beliau ketua partai yang berlatar belakang Nahdliyyin, tentu kita tidak ragukan lagi basis-basis elektoralnya,” tandasnya. Di sisi lain, Pengamat Poltik Nurani Strategic Consulting, Nurmal Idrus, mengungkapkan semua paket pasangan calon di kontestasi Pilkada maupun Pilgub adalah pasangan yang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sehingga pasangan Danny-Azhar pun punya kans untuk memenangkan kontestasi. “Semua punya kans untuk menang termasuk pasangan Danny Azhar ini. Survey pendahuluan hanya menjadi basis awal prediksi tetapi bisa jadi tak menggambarkan hasul akhir nanti. Semua tergantung dari kemampuan Paslon itu mengeksplorasi kelebihan mereka dan meredam semua kelemahan mereka sebagai pasangan,” ungkap Nurmal kepada Harian Disway Sulsel, Kamis 1 Agustus 2024. Menurut Nurmal, dengan skema head to head paket Danny-Azhar ini patut diwaspadai oleh pasangan ASS-Fatma meskipun mereka diusung oleh koalisi besar. Lebih lanjut, dia mengatakan pertarungan di Pilgub Sulsel 2024 akan sengit karena masyarakat sebagai pemilih dihadapkan dengan dua pasangan yang kualitasnya bisa diadu. “Dengan posisi head to head, DP-Azhar tentu akan sangat diwaspadai oleh ASS-Fatma. Saya pikir, tampilan pasangan ini akan membuat warna Pilkada Sulsel menjadi semakin dinamis. Karena kini pemilih dihadapkan pada dua pilihan Paslon yang dengan kualitas yang bagus,” tukasnya. Sebelumnya diketahui, Azhar Arsyad dipilih oleh Danny Pomanto menjadi pasangan politiknya. Hal itu bersamaan dengan bergabungnya PKB ke dalam koalisi pengusung Wali Kota ‘Anak Lorong’ itu. Di mana pada Kamis, 1 Agustus 2024 Danny Pomanto bersama Azhar Arsyad telah resmi mengantongi surat rekomendasi dari DPP PKB. “Teman-teman kan lihat video saya pada saat Minggu lalu bahwa saya masih memiliki keyakinan tentang partai-partai yang menjaga demokrasi, dan partai-partai yang selalu bersama aspirasi masyarakat. Terbukti lah hari ini,” ungkap Danny Pomanto saat dihubungi, Kamis 1 Agustus 2024. “Sebelumnya kan ada PDI Perjuangan, ada PPP, yang melengkapi itu adalah PKB. Agar demokrasi di Sulsel berlaku secara normal dan masyarakat ada pilihan-pilihan,” lanjut Danny menegaskan koalisinya. Meski belum berbentuk SK B.1 KWK, Danny mengatakan koalisi tiga partai ini untuk mengusungnya bersama Azhar Arsyad sudah bisa dipastikan. Di mana dalam waktu dekat ini, ketiga partai itu akan segera menyerahkan SK DPP B.1 KWK yang akan digunakan mendaftar di KPU 27 Agustus mendatang. “Kita berharap seperti itu. Makanya sambil menunggu B.1 KWK dikunci di situ. Ini dalam Minggu-minggu ke depan keluar B.1 KWK. Prosedurnya harus begitu. Kalau PDI Perjuangan itu sudah proses semua. PPP tadi saya bicara sama Pak Amir Uskara sudah proses juga B.1 KWK,” sebutnya. Selanjutnya, Danny Pomanto pun berpesan kepada masyarakat untuk bersatu dan menjaga kebaikan untuk Sulsel. Pesan itu pun sekaligus penegasan Danny bahwa di Pilgub Sulsel nanti tidak akan ada kota kosong. “Maka seperti apa yang dikatakan oleh Erdogan, kalau masalah politik orang baik tidak peduli, maka orang jahat akan mengisinya. Mari orang-orang baik kita bersatu semua. Untuk menjaga kebaikan-kebaikan Sulawesi Selatan,” tutupnya. Terpisah, Sekretaris DPW PKB Sulsel, M. Haekal membenarkan bahwa Danny Pomanto dan Azhar Arsyad telah menerima surat rekomendasi dari DPP PKB baru-baru ini. Dia mengatakan surat rekomendasi yang ditandatangani oleh Ketua Umum dan Sekretaris itu diserahkan oleh Ketua Desk Pilkada DPP PKB, Halim Iskandar. “Diserahkan oleh Gus Halim di DPP. Itu rekomendasi final,” sebut Haekal, Kamis 1 Agustus 2024. “Perintah dari DPP, silakan manfaatkan rekomendasi ini untuk menjaga amanah rakyat,” imbuhnya. (REG/E)
Sumber: