KPU – Bawaslu Sulsel Sinergi dengan Media Bangun Kepercayaan Publik

KPU – Bawaslu Sulsel Sinergi dengan Media Bangun Kepercayaan Publik

<strong>diswaysulsel.com</strong>  -  Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulawesi Selatan bersinergi dengan media untuk membangun kepercayaan publik terhadap penyelenggara demi tercipta pesta demokrasi di Pilkada Serentak, 27 November mendatang, langsung umum bebas rahasia, jujur dan adil (luber jurdil). Sinergi itu dibangun melalui Cafe Demokrasi KPU Sulsel dengan tema 'Diskusi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih bersama Media Cetak, Radio dan Online' yang digelar di Warkop Megazone Makassar, Rabu, 7 Agustus 2024. Kegiatan ini menghadirkan dua anggota Bawaslu, Saiful Jihad dan Andi Alamsyah. Narasumber lainnya, anggota KPU Sulsel Hasruddin Husain dan eks Ketua KPU Sulsel Mappinawang. Kesempatan itu, Saiful Jihad menilai, menghadapi Pilkada Serentak, penyelenggara Pemilu memiliki pekerjaan rumah untuk membangun kepercayaan publik. Kendati ini akan berdampak terhadap partisipasi pemilih. "Partisipasi itu tidak sekedar aktif masyarakat mencoblos. Kita ingin mendorong tidak hanya prosedural. Kehadiran mencoblos, juga aktif mengawal setiap tahapan," kata Saiful. Koordinator Divisi Pencegahan dan Partisipasi Pemilih Bawaslu Sulsel ini mendorong, penyelenggara Pemilu lebih intens melakukan sosialisasi kepada pemilih. Maka dari itu, kata dia, strategi sosialisasi ke depannya perlu didesain untuk lebih tepat sasaran. Ini bertujuan untuk membangun kepercayaan publik terhadap penyelenggara yang meliputi, Bawaslu, KPU dan DKKP. "Banyak masyarakat tidak peduli karena kredibilitas calon dan partai politik. Tantangan bagi kami penyelenggara Pemilu membangun kepercayaan publik bisa semakin kuat. Pemilu itu bisnis kepercayaan. Masyarakat bisa mempercayai hasil pemilu kalau diselenggarakan secara integritas," ucapnya. "Tantangannya adalah secara kelembagaan menguatkan kepercayaan publik dan pendidikan politik," sambungnya. Sehingga ia mengapresiasi sinergi yang mulai dibangun penyelenggara Pemilu dengan media. "Penyelenggaraan perlu membangun kolaborasi untuk membangun kepercayaan publik," ucapnya. Senada, Anggota Bawaslu Andi Alamsyah berharap, sinergi dengan media terus terbangun menjelang Pilkada Serentak. Sebab ada dua tahapan krusial yang menanti. "September, ada dua tahapan krusial, penetapan DPT (Daftar Pemilih Tetap) dan paslon (pasangan calon Pilkada Serentak). Ini kami berharap bantuan media untuk melakukan pengawasan," ucap Koordinator Divisi Humas, Data dan Informasi Bawaslu Sulsel itu. Sementara mantan Ketua KPU Sulsel, Mappinawang mengajak semua pihak, dalam rangka membangun kepercayaan publik untuk pesta demokrasi Luber dan Jurdil perlu kolaborasi seluruh stakeholder. "Tinggal kita mengedukasi masyarakat untuk memilah berita. Kami mengimbau Bawaslu dan KPU mensosialisasikan kepada masyarakat untuk demokrasi yang sehat," tukasnya. Sementara, Anggota KPU Sulsel, Hasruddin Husain menyebutkan, upaya peningkatan partisipasi pemilih, pihaknya membagi sejumlah kategori. Termasuk segmen pemilih, pemuda, pemula, basis keagamaan, kelompok rentan, perempuan, anak hingga disabilitas. "Itu menjadi road gate-nya KPU proses segmentasi. Kemudian empat target pemilih, wilayah yang rawan bencana, wilayah konflik, kemudian wilayah yang tingkat partisipasinya rendah," katanya. "Harapan kita tentu ada output-nya, tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada ini setidaknya sama dengan Pemilu 2024," sambungnya menandaskan.

Sumber: