Dokter Spesialis Anestesi RSUD Soetomo Surabaya Yos Kowara: Zhen Min Yu De
<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR </strong>- Ada fabel tentang lebah dan elang yang mungkin Anda sudah tahu. Ceritanya kira-kira begini: Pada suatu hari, elang melihat seekor lebah begitu sibuk mencari sari bunga. Ia hinggap dari satu bunga ke bunga yang lainnya, kemudian pulang ke sarangnya untuk meramu madu bersama koloninya, lalu pergi mencari bebungaan lagi. Si elang heran lantaran ia dapati lebah melakoninya tiap hari. Ia bertanya kepada si lebah, "Untuk apa kamu repot-repot bikin madu? Toh umurmu pendek. Tak akan sempat kamu nikmati hasilnya." Memang, berdasar penelitian Anthony Nearman dan Dennis vanEngelsdorp yang dipublikasikan Scientific Reports pada 14 November 2022, umur lebah sekarang hanya berkisar 17,7 hari. Padahal, pada tahun 70-an, masih sekitar 34,3 hari. Si lebah menjawab, "Umurku memang pendek. Tapi madu yang dihasilkanku akan memberi manfaat kepada orang banyak." Prinsip hidup Yos Kowara sepertinya satu frekuensi dengan jawaban lebah tadi. "Hidup yang hanya sekali adalah kesempatan untuk melayani dan menjadi berkat bagi sesama," kata dokter spesialis anestesi di RSUD dr. Soetomo Surabaya tersebut. Yos berprinsip demikian lantaran pengalaman panjangnya sebagai dokter anestesi. "Menjadi dokter anestesi membawa banyak momen perjumpaan dengan hidup-mati seseorang. Profesi yang mulia ini perlu dijalankan dengan hati yang melayani dan selalu berpikir untuk mendatangkan manfaat bagi pasien di setiap keputusan yang diambil. YOLO, ‘you only live once’," terang Yos. Makanya, Kolose 4:5 mewanti-wanti kita untuk berlaku bijaksana terhadap orang lain dan menggunakan waktu yang kita miliki dengan sebaik-baiknya. Sebab, Nabi Muhammad menyabdakan, "Sebaik-baiknya manusia, ialah yang memberi manfaat kepada sesamanya." Barangkali karena itulah, ribuan tahun sebelumnya, pepatah Tiongkok yang berasal dari kitab kuno I Ching mengajak kita "振民育德" (zhèn mín yù dé): membantu masyarakat dan membina akhlak. (*)
Sumber: