Singgung Elektoral ASS- Fatma, Pengamat: Pilgub itu Pertarung Gagasan
<strong>DISWAY, MAKASSAR --</strong> Lembaga Survei Indeks Politica Indonesia (IPI) kembali merilis survei terbarunya terkait elektabilitas kandidat dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan (Sulsel). Survei yang dilakukan pada 4-10 Agustus 2024 ini mencoba melakukan pemetaan popularitas, akseptabilitas serta elektabilitas figur yang dinilai memiliki potensi untuk ikut berkompetisi dalam kontestasi Pilgub Sulsel. Di samping itu survei ini juga memotret kecenderungan perilaku pemilih dalam perspektif, gender, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, penghasilan, preferensi agama, afiliasi ormas dan preferensi suku dan lain-lain. Simulasi 2 Nama Kandidat, Andi Sudirman Sudirman unggul dengan angka 57 persen. Sementara Mohammad Ramdham Pomanto 19,2 persen dan responden yang tak menjawab sebanyak 23,8 persen. Pada simulasi dua pasang calon, Andi Sudirman-Fatmawati Rusdi berada dengan 59,4 persen. Mohammad Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad 20,1 persen dan responden yang tidak menjawab ada 20,5 persen. Pengamat Psikologi Politik UNM, Muhammad Rhesa mengatakan melihat hasil survei ini, maka pertarungan Pilgub semakin sengit, apalagi Danny Pomanto dikatakan belum bergerak maksimal, sebab satu pekan terakhir publik berharap terjadi pertarungan head to head di Pilgub. "Kita tunggu pergerakan dari Danny Pomanto . Satu pekan terakhir publik menaruh harapan head to head. Karena Publik berharap ada kontestasi gagasan agar ada penilaian publik siapa figur yang layak," katanya. Dia menilai Danny-Azhar bisa mengejar ketertinggalan hasil survei perhari ini, dengan melakukan kerja ekstra. Menggerakan semua tim relawan dan mesin partainya. Hal yang sama juga disampaikan, Pengamat politik Universitas Bosowa (Unibos) Arief Wicaksono. Ia mengatakan Sulsel terlalu kecil bagi figur tak punya gagasan. Sebab politik adalah pertarungan gagasan, ketika tak ada gagasan menjadikan demokrasi ini menjadi prematur. Jika terjadi kotak kosong, kata dia tak ada gagasan karena hanya satu poros yang bisa mengendalikan. Makanya harus ada figur penantang agar terjadi pertarungan gagasan. Paslon Andi sudirman-Fatma juga harus butuh eksistensi di politik dengan menghadapi figur bukan kotak kosong. "Saya lihat rivalitas pak Danny dan Sudirman sehat-sehat saja, silahkan bertanding, ini sekaligus juga waktunya kita memperdebatkan gagasan pak Danny di Sulsel. Apalagi di Makassar banyak inovasi sudah dilakukan, dan bisa dilakukan di Sulsel," ujarnya. Diketahui Survei Indeks Politika Indonesia melakukan riset pada tanggal 4-10 Agustus 2024 untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan (Sulsel). Pengumpulan data survei ini merupakan populasi seluruh warga negara Indonesia di Provinsi Sulawesi Selatan yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel basis sebanyak 1440 orang berasal dari seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Selatan yang terdistribusi secara proporsional. Metode yang digunakan adalah metode simple random sampling, yang memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±3,8 persen pada tingkat kepercayaan 95,0 persen. "Sedang quality control terhadap hasil wawancara, dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti,” kata Direktur PT IPI Suwadi Idris Amir. Survei yang bertajuk "Peluang Menang Calon-calon Gubernur di Provinsi Sulsel" ini ingin memotret sikap dan perilaku calon pemilih di Sulsel untuk mengetahui peta dukungan politik elektoral dan ingin mengetahui faktor-faktor penting apa yang berkaitan dengan pilihan-pilihan tersebut sekaligus melihat persepsi warga Sulsel terkait isu-isu mutakhir yang mengemuka. (*)
Sumber: