Saksi Mata Sebut Pistol Oknum TNI Ketika ‘Mengamuk’ di Kediaman Elite Gerindra Diduga Asli

Saksi Mata Sebut Pistol Oknum TNI Ketika ‘Mengamuk’ di Kediaman Elite Gerindra Diduga Asli

<strong>diswaysulsel.com - </strong>Saksi mata yang melihat oknum anggota TNI AD, Serma Andi Arifuddin Sulaiman mengeluarkan senjata api (Senpi) ketika 'mengamuk' di kediaman elite Partai Gerindra Sulsel, Harmansyah, diguga asli dan bukan air soft gun. Pernyataan tersebut secara tidak langsung membantah isu yang berkembang bahwa pistol yang dikeluarkan Serma Arifuddin di kediaman Harmansyah merupakan air soft gun. Saksi mata bernisial FA mengatakan, ketika peristiwa itu, Serma Arifuddin bersama empat rekannya, tiga mengenakan PDL Loreng dan satunya lagi berpakaian preman mendatangi kediaman Harmansyah di Perumahan Bumi Husada, Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Makassar, Rabu, (4/9/2024) lalu. Kala itu, kata FA, Serma Arifuddin bersama rekannya mengendarai dua mobil. "Saya lihat itu hari ada dua mobil (terparkir dekat dari rumah Harmansyah, red). Jadi yang masuk (ke lorong) itu ada lima orang, empat pakaian dinas, satu pakaian biasa, tapi ada lagi temannya menunggu depan lorong, " kata FA kepada wartawan di salah satu cafe di bilangan Belouvard, Panakkukang, Makassar, Jumat, (13/9/2024). FA menjelaskan, ketika itu oknum TNI Serma Arifuddin mengeluarkan pistol dan mengacungkannya ke arah rumah Harmansyah. Sembari mengeluarkan kata - kata ancaman. " (Waktu kasih keluar pistol) Dia sempat buka itu (tempat) pelurunya, saya lihat itu (pelurunya) warna kuning. Dia juga bilang itu (pistol) asli, dia juga yang bilang 'ini asli', " katanya. "Itu pistol dia arahkan ke rumah Pak Harmansyah, sambil bilang kalau saya tidak dapat (Harmansyah) saya culik istri dan anaknya. Dia juga bilang mau kasih pecah kepalanya (Harmansyah) kalau dia dapat," sambung FA. Tak sampai di situ, FA juga menceritakan, saat itu beberapa rekan Serma Arifuddin membuka pagar dan masuk ke pekarangan rumah Harmansyah. Bahkan rekan Serma Arifuddin memainkan saklar meteran listrik. Kemudian rekan lainnya mengawasi dari luar rumah. "Ada anaknya (Harmansyah) di dalam rumah waktu itu. Dia mainkan saklar meteran lampu, kasih nyala - mati. Dia hampir satu jam di sana, hampir maghrib baru dia pergi," cerita FA. Berkenan dengan itu, Istri Harmansyah, Reni mengaku, pasca peristiwa itu, ia bersama suaminya dan anak - anaknya memilih untuk mengungsi. Sebab, ia masih merasakan trauma yang mendalam. "Sampai sekarang kami memilih mengungsi. Anak - anak juga sudah trauma. Saya saja sampai sekarang setiap bawa kendaraan selalu was - was, cemas, masih takut," katanya. Maka dari itu, ia berharap, oknum yang melakukan pengancaman di kediamannya dapat ditindak tegas. Sekalipun Serma Arifuddin adalah adik Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. "Saya berharap oknum ini bisa ditindak tegas. Dan kami juga minta perlindungan, karena sampai sekarang kami selalu was - was," harapnya. Diketahui, pasca peristiwa itu, Harmansyah telah melaporkan oknum TNI tersebut ke Detasemen Polisi Militer (Denpom) XIV/4 Makassar. Ketua Bappilu Gerindra Sulsel itu telah diambil keterangannya. Sebelumnya Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak merespons dugaan teror empat prajurit ke rumah Harmansyah. "Itu sudah kami tindak lanjuti, kami sudah panggil dan telusuri semua. Kami tetap tegas kok," kata Maruli dikutip dari beberapa media arus utama. Meski demikian, ia belum bisa mengungkap hasil dari proses pemeriksaan empat anggota TNI AD dimaksud. "Pemeriksaan kan masih (berlangsung). Beberapa orang sudah dikumpulkan, ada empat orang kalau enggak salah," tutupnya.

Sumber: