Ini Kata Indah dari IEAB Soal Avtur dan Naiknya Harga Tiket Penerbangan Domestik
<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR </strong>- Viral soal pernyataan CEO AirAsia yang menyebut bahwa harga bahan bakar avtur di indonesia sangat mahal, bahkan termahal di Asia Tenggara. Tony Fernandes bahkan mengaikatkan dengan harga tiket penerbangan domestik yang berda di titik tertinggi. Hal tersebut mendapat tanggapan dari salah satu anggota Institut Energi Anak Bangsa (IEAB). Indah yang menjadi pengamat energi di IEAB menyebut ucapan dari CEO AirAsia soal harga avtur syarat akan kepentingan. “Kami sangat khawatir ada kepentingan global dibalik isu avtur. Belum lagi ucapan menko Marves beberapa hari lalu yang mengizinkan swasta menjual avtur di Indonesia, terang Indah, Sabtu (21/9/2024). “Avtur bukan salah satu yang membuat harga pesawat tinggi. Ada beberapa factor yang mempengaruhi, missal naiknya harga pajak. Belum lagi kondisi geografis di Indonesia, sehingga menimbulkan biaya tambahan dari harga Avtur,” tambahnya. Indah juga menyebut ada hal mendasar dalam industri penerbangan nasional, yaitu kurangnya kompetitor yang memadai. “Industri penerbangan kurang kompetitor sehingga menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi harga tiket pesawat. Dengan terbatasnya jumlah maskapai yang beroperasi muncul kekhawatiran yang menyebabkan praktik monopoli harga yang merugikan masyarakat,” uraninya. Pajak yang tinggi bagi Indah dalam proses produksi hingga distribusi Avtur yang mempengaruhi harga. “Maka dari itu pemerintah perlu mengevaluasi terkait harga,” katanya. Indah berharap pemerintah dan KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha) dapat segera mengambil langkah-langkah bijak untuk menciptakan industri penerbangan yang kompetitif dan adil untuk semua pihak, hingga Pertamina tak menjadi kambing hitam dibalik naiknya harga Avtur. Sebelumnya, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulandari pada minggu (8/9) angkat bicara terkait kenaikan harga Avtur. Heppy Wulandari mengatakan harga avtur di Indonesia cukup kompetitif. “Harga publikasi Avtur milik pertamina juga setara dan lebih rendah jika dibandingkan dengan harga publikasi perliter di negara yang memiliki kemiripan lanskap geografis,” sebut Heppy. (*)
Sumber: