Blusukan di Pasar Sentral Pangkep, Danny Berdialog Hingga Borong Sayur Pedagang
<strong>DISWAY, PANGKEP -</strong> Calon Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) nomor urut 1, Danny Pomanto memborong sayur mayur dan pisang. Ia memborong hasil bumi ini saat blusukan ke Pasar Sentral Pangkep di Kabupaten Pangkaje’ne Kepulauan (Pangkep), Jumat (04/10/2024) pagi. Para pedagang pasar sangat senang karena mendapatkan rejeki nomplok. Kedatangan Danny ingin mendengarkan aspirasi dan keluhan para pedagang sekaligus memperkenalkan diri sebagai Cagub Sulsel pada Pilkada 2024. Namun sebagian besar pedagang sudah mengenalnya. Buktinya, saat Danny tiba warga pun berebut untuk bersalaman dan berfoto dengan Wali Kota Makassar dua periode itu sembari meneriakkan yel-yel “DIA, Anak Lorong Makassar”. Danny menyusuri lapak demi lapak di Pasar Sentral Pangkep sembari menyapa para pembeli dan pedagang. “Hasil bumi Pangkep sangatlah baik. Saya dulu mantan penjual pisang goreng makanya saya tahu mana pisang yang baik. Pisang yang saya beli hari ini berat dan tanpa peram jadi pisangnya berkualitas,” ucap Danny. Tak hanya pisang Danny juga memborong sayur mayur. Pedagang sangat senang karena sebelumnya ia mengeluhkan kurangnya pemasukan dikarenakan minat pembeli yang menurun. Danny pun turut iba sekaligus menguatkan para pedagang. Semua harapan pedagang disimaknya dengan serius. Danny berjanji akan memberikan solusi kedepannya. “Semua hasil buminya berkualitas sayangnya denyut ekonomi tidak seperti yang diharapkan. Inilah saatnya memilih pemimpin untuk membawa perubahan hidup rakyat lebih baik. Tungguma Pak, Ibu. Kita akan bangkitkan ekonomi lagi,” ungkap Danny. Danny tak asal beri harapan. Kata dia, kestabilan ekonomi di Makassar dan bangkitnya para pelaku UMKM sudah dibuktikan dengan inovasi-inovasi yang diinisiasi langsung oleh Danny saat ia menjabat. “Syukur Alhamdulillah Pak Danny semoga menangki. Waktunyami ganti Gubernur yang baru lagi. Agar perubahan nyata ada di Sulsel. Khususnya yang baik untuk semua kehidupan masyarakat,” sela salah satu pedagang, Hj. Raodah. (*)
Sumber: