Longwis Jadi Smart Alley
<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR </strong>- Tiga Lorong Wisata (Longwis) menjadi lokasi penelitian Tim ahli Net Zero Carbon Community dari Departemen of State Helen Santiago, National Science Foundation, Penn State University, UGM, ITB, Kloudtech, dan USAID. Ketiga Longwis tersebut, yakni, Kelompok Kallang Bayang Kelurahan Tanjung Merdeka di Kecamatan Tamalate. Serta Longwis Kelompok Mattoanging 3 Kelurahan Bira dan Longwis kelompok Familia Farm Kelurahan Buntusu. Keduanya berada di Kecamatan Tamalanrea. Tim Ahli Net Zero Carbon Community dari ITB, Donny Koerniawan mengatakan, lorong-lorong di Makassar yang terpilih akan disulap menjadi lorong pintar alias smart alley dengan menerapkan teknologi artificial intelegent (AI). Teknologi ini untuk pengembangan program urban farming di Makassar. "Kita mengembangkan community, komunitas lorong lorong wisata yang hijau dan smart dengan pemakaian energi rendah untuk mengurangi karbon. Tujuannya ada di situ," ucap Donny Kurniawan kepada wartawan pada saat selesai kunjungan ke Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, Selasa, 8 Oktober 2024. Dia mengungkapkan, telah memasang instalasi photovoltaic (PV) di tiga Longwis itu menghasilkan energi sebanyak 5500 Watt setiap lokasi penelitian. Sedangkan total ditiga tempat lokasi penelitian sebanyak 2200 Watt. "Jadi untuk sekarang ada tiga tempat. Kami sudah mengimplementasikan tiap tempat itu 5500 Watt untuk solar. Nah kalau di total 22000 pemakaian energinya,"ucapnya. Sehingga setiap Longwis yang menjadi tempat penelitian dapat mengurangi biaya listik dari PLN, yang biasanya mereka membayar 3 jutaan, dan kini tinggal 1 jutaan. "Itu bisa sangat mengurangi setiap komunitas yang dulu biasa bayar 3 juta, dan sekarang hanya membayar 1 jutaan untuk listriknya,"ucapnya Sementara Asisten 3 bidang Administrasi umum kota Makassar, Andi Irwan Bangsawan mengatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar mendukung projek yang berbasis low carbon city. "Kota Makassar sudah siap, karena sebelumnya kita memang laksanakan, bagaimana kita sampaikan pada saat Rakorsus kita sampaikan low carbon city,"terangnya. "Mereka senang sekali, makanya itu alasan mereka untuk lebih fokus dan intens di kota Makassar," sambungnya. Selain itu, Andi Irwan Bangsawan berharap projek tersebut tidak berhenti di tiga lokasi. Tapi, di tempat lain sehingga kota Makassar menjadi low carbon city. "Jadi kita berharap ini nantinya ada mereka program projek pilot yang terdiri dari tiga kelompok, di kecamatan Tamalanrea ada dua, di kecamatan Tamalate ada satu, semoga menjadi projek projek yang lain," imbuhnya. (Jun/E)
Sumber: