Masyarakat Keluhkan Masalah Pendidikan, Pasangan Amri Arsyid – Rahman Bando Siapkan Solusi

Masyarakat Keluhkan Masalah Pendidikan, Pasangan Amri Arsyid – Rahman Bando Siapkan Solusi

<strong>DISWAY, MAKASSAR –</strong> Paslon Wali Kota Makassar, Amri Arsyid-Rahman Bando, berjanji akan memperbaiki kualitas pendidikan jika nanti terpilih pada Pilwali Makassar 27 November mendatang. Janji tersebut diungkapkan saat menggelar kampanye dengan warga Tidung Kelurahan Mappala, Kecamatan Rappocini, Makassar. Calon Wakil Wali Kota dari pasangan Makassar AMAN, Rahman Bando mengaku jika permasalahan pendidikan memang menjadi isu serius di Kota Makassar. Mantan Kepala Dinas Pendidikan Makassar tersebut menjelaskan bahwa pihaknya telah merancang sejumlah program pendidikan untuk mengatasi masalah tersebut jika mereka terpilih dalam Pilkada mendatang. "Dari 590 ribu angkatan kerja di Kota Makassar, 104 ribu di antaranya hanya lulusan SD, jadi memang ada persoalan besar dalam sektor pendidikan ini," ujar Rahman Bando. Rahman juga menegaskan pentingnya penguatan pendidikan formal dan informal. Salah satu rencana yang diusung adalah penambahan sekolah negeri, khususnya tingkat SMP. "Jika nantinya pasangan Makassar AMAN diberikan amanah untuk memimpin kota ini, kami akan membangun 10 sekolah baru serta penambahan ruang kelas di sekolah yang sudah ada. Kami menekankan bahwa pemerataan akses pendidikan menjadi prioritas," katanya. Untuk lulusan SMA/SMK sederajat, Rahman Bando merencanakan pendirian balai latihan kerja di setiap kecamatan. Program ini bertujuan untuk memberikan keterampilan dan keahlian kepada para lulusan, sehingga mereka siap bekerja, baik di Kota Makassar maupun di daerah lain, bahkan di luar negeri. "Mereka ini bisa bekerja di Makassar atau di luar kota, dan tidak menutup kemungkinan sampai luar negeri. Mindset anak-anak kita hari ini harus berorientasi global, bukan hanya di Kota Makassar," tegas Rahman. Program-program tersebut diharapkan dapat menjadi solusi bagi berbagai permasalahan pendidikan yang selama ini dikeluhkan masyarakat, serta membuka peluang yang lebih luas bagi generasi muda Makassar di masa depan. (*)

Sumber: