Pilgub Sulsel, Dozer 'Ratakan' Projo dan Prabowo Mania

Selasa 03-12-2024,08:08 WIB
Reporter : Regent Aprianto Husen
Editor : Muhammad Fadly

MAKASSAR, DISWAYSULSEL - Relawan Tim Dozer berhasil memenangkan kontestasi Pemilihan Kepala Daerah di Sulawesi Selatan.

Relawan yang terafiliasi dengan pengusaha Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman  ini berhasil 'meratakan'  Relawan mantan Presiden Jokowi atau Projo serta relawan Prabowo Mania 08.

Di mana Tim Dozer  bekerja untuk pemenangan  adik Amran Sulaiman,  Andi Sudirman Sulaiman yang berpasangan Fatmawati Rusdi di Pilgub Sulsel. Sementara Projo dan Prabowo Mania 08 mendukung penuh Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto  - Azhar Arsyad.

Padahal jika disandingkan, kolaborasi antara Projo dan Prabowo Mania 08 punya koneksi langsung ke ‘istana’. Mengingat Ketum Projo Pusat, Budi Arie Setiadi merupakan Menteri Koperasi. Begitupun Ketua Prabowo Mania 08, Immanuel Ebenezer  menjabat Wamen Ketenagakerjaan di kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran. Namun, Projo dan Prabowo Mania 08  kalah dominasi  relawan Dozer yang merepresentasikan Amran Sulaiman dan Haji Isam.

Berdasarkan   quick count atau hitung cepat hasil Pilgub Sulsel di 24 daerah, pasangan Andi Sudirman Sulaiman  - Fatmawati Rusdi memenangkan  21 daerah, sisanya dimiliki Danny - Azhar.

Pengamat Politik Profetik Institut, Asratillah menilai  untuk Prabowo effect masih  berlaku di Sulsel. Namun  efeknya mengarah ke  Andi Sudirman Sulaiman yang diusung Partai Gerindra.

“Kemudian, ada memang pernyataan lisan dari pihak Projo dan Prabowo Mania untuk mendukung Pak Danny Pomanto. Cuma kan pernyataan lisan itu tidak cukup sebenarnya untuk mendongkrak elektoral seorang kandidat calon gubernur,” katanya kepada Harian Disway Sulsel, Senin 2 Desember 2024.

Menurut Asratillah dukungan tersebut harus diwujudkan dalam bentuk gerakan para relawan baik Projo maupun Prabowo Mania di level grassroot. Hal itu, kata dia, lebih berdampak ketimbang hanya menyatakan dukungan.

“Itu jauh lebih berdampak kepada seorang kandiat. Jadi kalau saya, walaupun ada statement dari pengurus Projo atau Prabowo Mania, tidak berdampak elektoral ke Pak Danny karena hanya sekadar statement dan tidak dibarengi dengan kerja-kerja politik yang konkret,” jelasnya.

Jokowi Effect tidak  berdampak di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel maupun di beberapa daerah lain. Pasalnya   pemerintahan telah beralih ke  Prabowo Subianto.

“Artinya siapa yang menjabat sekarang, dia lah yang paling memiliki dampak politik,” sebutnya.

Apalagi khusus di Sulsel, lanjut Asratillah, basis suara seorang Prabowo  tidak tergoyahkan dari dulu. Di mana Ketua Umum  Gerindra itu selalu unggul  setiap Pemilihan Presiden (Pilpres).

“Bukan hanya di Pilpres 2024 saja, di Pilpres 2019 waktu Prabowo-Sandi, kemudian di 2014 waktu Prabowo-Hatta, suara Prabowo di Sulsel kan cukup lumayan,” ungkapnya.

Terkait Amran dan Haji Isam Effect yang lebih berlaku di Sulsel, dia mengatakan,  itu tidak dapat dipungkiri. Apalagi keduanya punya banyak kontribusi dalam pemenangan Prabowo Subianto pada Pilpres kemarin.

“Bisa jadi, karena kan gerbong Amran dan juga Haji Isam berkontribusi dalam membantu duduknya Prabowo sebagai presiden. Jadi pasti punya keterkaitan lah,” katanya.

Akan tetapi, jika dikatakan  relawan Dozer yang ‘meratakan’ Projo dan Prabowo Mania di Pilgub Sulsel, Asratillah menilai,   itu hanya satu di antara sekian instrumen politik yang digerakkan.

Kategori :