DISWAY, SULSEL -- Roy Suryo bakal kembali dipanggil Polda Meto Jaya terkait kasus ijazah palsu mantan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi). Rencananya, pemanggilan akan dilakukan besok, Senin, 26 Mei 2025.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, proses penyelidikan terhadap laporan polisi yang melibatkan Jokowi masih berjalan.
"Penyidik akan mengambil keterangan dari saksi RS pada hari Senin untuk klarifikasi," katanya kepada awak media, Minggu 25 Mei 2025.
Penyelidik juga telah berkoordinasi dengan Dewan Pers terkait beberapa video yang diajukan sebagai bukti untuk menentukan apakah video tersebut merupakan produk jurnalistik atau bukan.
"Hingga saat ini, sudah ada 29 saksi yang diperiksa," ujarnya.
Pihaknya masih melakukan klarifikasi dari pelapor, korban, dan pemeriksaan barang bukti sebelum melakukan gelar perkara.
Sebelumnya Kader PSI, Dian Sandi rampung diperiksa di Polda Metro Jaya soal tudingan ijazah palsu Jokowi. Dian mengatakan dirinya diperiksa sekitar lima jam oleh penyidik Subdit Kamneg Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
"Saya keluar jam 3, berarti sekitar 5 jam. Pemeriksaan, saya ada 25 pertanyaan. Masih seputar tentang postingan saya tanggal 1 April," katanya kepada awak media, beberapa aktu lalu.
Dirinya ditanyakan soal hubungannya dengan Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo.
"25 pertanyaan itu, saya pertama ditanyakan tentang saya mengenal Pak Jokowi atau tidak. Saya jawab bahwa saya hanya mengenal beliau sebagai seorang presiden. Saya bertemu dengan beliau itu di acara formal partai PSI tahun 2022 dan 2023," tuturnya.
"Hanya sekitar itu saja. Saya tidak pernah ketemu di luar daripada acara-acara formal itu," tambahnya.
Disebutkannya, dirinya ditanyakan juga soal sumber foto ijazah yang dia posting.
"Itu ditanyakan juga dan itu sudah saya jelaskan bahwa ada beberapa yang saya jadikan referensi sehingga saya bisa mendapatkan foto itu. Tapi yang paling saya ditanyakan itu lebih ke soal postingan yang sebelumnya, yang soal utas-utas itu," sebutnya.
"Itu sebelum saya posting itu kan ada penjelasan dulu, tanggal 31 Maret. Nah, sementara saya posting ijazah kan tanggal 1. Jadi ada jarak dia antara saya menulis semua yang saya ketahui tentang Pak Jokowi melalui seorang temannya yang waktu itu di Lombok. Jadi saya sering saya ceritakan namanya Pak Andi itu, Pak Andi Pramaria," sambungnya. (*)