DISWAY,GOWA---- Penanganan stunting di Kabupaten Gowa terus dimaksimalkan. Wakil Bupati Gowa, Darmawangsyah Muin menargetkan, dalam waktu dekat angka stunting turun 13 persen.
HWabup DM, yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Gowa, menegaskan hal itu kala membuka Rapat Koordinasi TPPS Kabupaten Gowa di Aula Kantor Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Gowa, Kamis (31/7).
Dalam sambutannya, DM menyampaikan berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), trend prevalensi stunting di Kabupaten Gowa menunjukkan penurunan yang signifikan, yakni tahun 2022 berada di 33 persen, 2023 berhasil ditekan hingga 21,1 persen, dan pada 2024 kembali turun menjadi 17 persen.
"Pertemuan hari ini sangat strategis. Kita butuh sinergi dan kekompakan seluruh stakeholder untuk mencapai target program nasional ini. Penurunan angka stunting adalah capaian yang membanggakan. Kita targetkan bisa turun ke angka 13 persen karena saat ini sudah berada di angka 17 persen," tegas Wabup DM.
Suami Ketua TP PKK Gowa, Andi Tenri Indah Darmawangsyah itu menekankan pentingnya peran para operator stunting di lapangan, yang menurutnya menjadi garda terdepan dalam pelaksanaan program ini.
“Ke depan, saya minta agar penganggaran di setiap OPD dilakukan secara spesifik dan tidak tumpang tindih, misalnya Dinas PKKB fokus pada Program KB, sementara OPD lain juga menyesuaikan. Dengan begitu, kebutuhan masyarakat bisa lebih tepat sasaran melalui kader-kader KB,” ujarnya.
Olehnya dirinya berharap agar seluruh pihak dapat menjaga kesinambungan program ini agar penurunan stunting dapat terus berlanjut hingga mencapai satu digit di masa mendatang.
Kepala Dinas PPKB Kabupaten Gowa, Sofyan Daud dalam laporannya menyebutkan, bahwa saat ini terdapat 90 operator stunting yang aktif bertugas di berbagai wilayah se-Kabupaten Gowa.
“Para operator ini terdiri dari berbagai unsur seperti staf kantor kecamatan, tenaga Puskesmas, Penyuluh Keluarga berencana (PKB), serta petugas dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD). Mereka menjadi motor dalam pelaksanaan dan koordinasi upaya percepatan penurunan stunting di tingkat lokal,” jelas Sofyan.
Sofyan Daud menyebut, Rakor ini menjadi momentum konsolidasi seluruh pihak yang terlibat dalam program percepatan penurunan stunting, yang tidak hanya menjadi program prioritas nasional, tetapi juga komitmen bersama dalam meningkatkan kualitas kesehatan generasi masa depan di Kabupaten Gowa.(rus)