<!-- wp:paragraph --> <p><strong>Antusias Ikut Webinar OJK Bersama WALUBI dan KCBI</strong></p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p></p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p><strong>DISWAY</strong> - Peningkatkan literasi keuangan tak melulu untuk kalangan yang bergerak di bidang tersebut. Melainkan menjadi hak seluruh masyarakat. Seperti yang dilakukan 500 umat Buddha se-Indonesia bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada Kamis 21 Juli 2022.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Peningkatan literasi keuangan tersebut dikemas dalam bentuk Webinar Training of Trainer (ToT). Adapun 500an umat Buddha tersebut berasal dari Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI) dan Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia (KCBI).</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Diketahui, webinar digelar untuk meningkatkan pengetahuan Umat Buddha terhadap tugas dan fungsi OJK. Selain itu, yakni sebagai langkah preventif dalam mewaspadai investasi dan pinjaman online (pinjol) ilegal. Webinar juga dirangkaikan dengan diskusi panel tentang pengenalan produk investasi di pasar modal dan fintech P2P lending, yang dimoderatori oleh Certified Financial Planner (CFP) Andreas Hartono.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Webinar diawali dengan sambutan dari Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan OJK Horas Tarihoran. Turut menyampaikan sambutan, Ketua Umum DPP WALUBI yang juga Ketua Dewan Pembina KCBI Hartati Murdaya yang diwakili oleh Ketua Umum DPP KCBI Bhikkhu Dhammavuddho/Victor Jaya Kusuma.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Dalam sambutannya Horas mengatakan, bahwa di tengah perkembangan teknologi dan informasi saat ini, tidak disertai dengan literasi keuangan dan literasi digital yang dimiliki oleh masyarakat. "Sehingga masyarakat sering menjadi korban dari pinjol ilegal, serta investasi bodong yang tidak diawasi oleh OJK," ucapnya.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Di samping itu, Bhikkhu Dhammavuddho berharap kegiatan agar dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Umat Buddha. "Agar Umat Buddha memiliki pandangan benar, mengenai investasi yang bisa meningkatkan kesejahteraan umat," ungkapnya.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Adapun, materi pertama mengenai Pengenalan OJK, Waspada Investasi dan Pinjaman Online Ilegal oleh Direktorat Kebijakan dan Dukungan Penyidikan OJK. Materi tersebut dibawakan oleh Wahid Hakim Siregar selaku Analis Senior Departemen Penyidikan Sektor Jasa Keuangan Satgas Waspada Investasi. Wahid memaparkan mengenai ciri – ciri perusahaan investasi dan pinjaman online illegal, yang perlu diwaspadai oleh masyarakat.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Materi kedua tentang Pengenalan produk investasi di pasar modal (Saham dan Reksa Dana) oleh Marco Poetra Kawet selaku Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) DKI Jakarta. Marco menjelaskan mengenai analogi pasar modal, produk yang dijual-belikan di pasar modal, serta keuntungan dan resiko menjadi investor di pasar modal.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Materi terakhir mengenai Pengenalan produk fintech peer-to-peer lending oleh Direktur Eksekutif Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Kuseryansyah. Ia memperkenalkan produk fintech peer to peer (P2P) lending, model bisnis fintech yang berkembang, serta manfaat dan resiko fintech.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Webinar tersebut pun menuai apresiasi dari Pelaksana Harian DPP KCBI Eric Fernardo. "Kami mengapresiasi inisiatif dari OJK untuk menggandeng WALUBI dan KCBI, dalam rangka meningkatkan literasi keuangan di masyarakat. Diharapkan 500 umat Buddha yang mengikuti webinar pada hari ini, dapat menjadi pelopor literasi keuangan di lingkungannya," pungkasnya.<strong>(*)</strong></p> <!-- /wp:paragraph -->
500 Umat Buddha se-Indonesia Tingkatkan Literasi Keuangan
Jumat 22-07-2022,19:11 WIB
Editor : Muhammad Fadly
Kategori :