DISWAY,GOWA---Musim penghujan telah tiba. Intensitas hujan yang turun mengguyur pun cukup tinggi. Belakangan ini, nyaris tiada hari tanpa turun hujan.
Kondisi infrastruktur jalan di Kabupaten Gowa, khususnya ruas provinsi pun bertambah parah seiring turunnya hujan. Sejumlah titik yang masuk ruas provinsi berkubang dimana-mana. Bentuknya menyerupai kubangan hewan.
Di sepanjang Poros Sungguminasa-Malino, pengendara akan menjumpai banyak aspal berkubang. begitu pun di jalur alternatif. Mulai dari Jalan HM Yasin Limpo mengarah Bu'rung-bu'rung Kecamatan Pattallassang hingga ruas Bili-bili Dusun Bilayya, Desa Pallantikang.
"Titik terparah itu di Dusun Bilayya, Desa Pallantikang. Kubangannya lebar dan dalam. Bahkan bukan hanya satu saja. Banyak sekali lobang besar maupun kecil. Dalam dan sangat berbahaya. Setelah Bu'rung-bu'rung"rung itu aspalnya patah-patah, berganti lubang," ungkap salah seorang pengendara motor, Aswin, Minggu (23/11/2025).
Di Poros Sungguminasa-Malino, kubangan jalan yang paling parah terdapat di Dusun Bontomanai, Desa Pakkatto. Tepatnya di depan Kantor Korwil Disdik Gowa, Kecamatan Bontomarannu. Potret kerusakan jalan di lokasi ini bahkan ramai-ramai disoroti warga di media sosial atau medsos.
"Luar biasa hempasan air yang menggenangi itu jalan. Persis kubangan kerbau," ucap pengendara yang melintas, Hendra.
Beranjak dari situ, kerusakan parah jalur provinsi juga terlihat di sepanjang kilometer 38-41 tepatnya Kelurahan Lanna sampai Desa Borisallo hingga kilometer 54, Desa Lonjioboko, Kecamatan Parangloe.
Aspal di sepanjang jalur ini sudah terbongkar dan sangat riskan bagi pengendara. "Setelah debu di musim kemarau, sekarang kita nikmati lumpur dari jalan yang rusak," ketus Zulkifli, warga Parangloe.
Pemprov Sulsel lagi-lagi enggan merespon kondisi kerusakan ruas provinsi di Kabupaten Gowa. Kepala Dinas Bina Marga Bina Konstruksi (DMBK) Sulsel, Astina Abbas yang dikonfirmasi memilih bungkam.(rus)