DISWAY, SULSEL - Pemerintah Kota Makassar, terus berupaya memperkuat konektivitas dan pelayanan bagi warga di wilayah kepulauan, untuk tahun ini dan akan datang.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, memanfaatkan momentum kehadirannya di Asia Smart City Conference (ASCC) 2025 untuk mendorong lahirnya kerja sama internasional yang dapat menjawab kebutuhan masyarakat kepulauan di wilayah Kecamatan Sangkarrang, mulai dari aksesibilitas hingga pengembangan infrastruktur berbasis teknologi. Sebagai bentuk komitmen, Munafri melakukan pertemuan strategis dengan MLIT (Ministry of Land, Infrastructure, and Transportation) di Jepang, untuk membahas kerjasama, khususnya terkait pengembangan program Smart Island Project di Pulau Barrang Lompo. Pertemuan yang berlangsung di Tokyo, Jumat (28/11/2025) itu diikuti langsung oleh jajaran Pemkot Makassar dan diterima oleh Counsellor for Global Strategies, Minister’s Secretariat, YAO Mitsuhiro. Dalam pemaparannya, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menjelaskan berbagai tantangan yang selama ini dihadapi warga di wilayah kepulauan, sehingga perlu mencari solusi konkret. Ia menegaskan bahwa kunjungannya ke Jepang bukan sekadar agenda diplomasi, tetapi langkah konkret atas persoalan nyata yang dirasakan masyarakat kepulauan, terutama terkait transportasi laut dan infrastruktur serta dermaga. "Kami. Memiliki beberapa Pulau. Ini membuka peluang kolaborasi, membangun Kepulauan sebagai bagian dari transformasi Smart City yang modern, memenuhu kebutuhan masyarakat," ujar Appi. Tentu saja, pertemuan Pemerintah Kota Makassar, dengan MLIT (Ministry of Land, Infrastructure, and Transportation) Jepang, sangat bagus. Membuka jalan dalam pengembangan Smart Island Project di Pulau Barrang Lompo dan membuka peluang akses pulau lainya. Langkah strategis ini, bagian dari strategi Pemerintah Kota membangun Kecamatan kepulauan yang lebih modern, terintegrasi bagi keberlangsungan kebutuhan warga setempat. Melalui kolaborasi pengembangan Smart Island Project di Pulau Barrang Lompo, diharapkan menjadi model pengembangan pulau berkelanjutan, yang mampu menghadirkan solusi praktis berbasis teknologi. Lebih lanjut, Munafri mengungkapkan kondisi ombak di perairan antar-pulau Makassar kerap mencapai 3–4 meter, sehingga menyulitkan mobilitas warga. Situasi ini semakin berat bagi para pelajar yang harus menyeberangi laut hanya untuk bisa bersekolah. "Beberapa pulau tidak memiliki sekolah sehingga siswa dari pulau seberang harus menyusuri ombak menuju daratan atau pulau terdekat. Mereka butuh perahu umum atau kapal yang dapat menghubungkan satu pulau ke pulau lainnya," jelasnya. Ia mencontohkan perjuangan warga yang harus berpindah dari satu pulau, menyeberang ke daratan kota, lalu melanjutkan perjalanan ke pulau lain hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar. Kondisi ini menunjukkan perlunya sistem transportasi terpadu dan jembatan penyeberangan laut yang aman. "Ini, yang sedang kami cari solusinya. Kami membutuhkan transportasi dan sarana penyeberangan yang lebih layak, kapal atau perahu untuk membantu warga pulau," tuturnya. "Kami Pemerintah Kota terus berupaya menghadirkan pemerataan pembangunan antara wilayah daratan dan kepulauan," tambah Munafri. Menurutnya, tantangan geografis tidak boleh menjadi alasan bagi pemerintah untuk membiarkan kesenjangan layanan publik. Saat ini, Kota Makassar memiliki sekitar 12 pulau berpenghuni dan destinasi strategis, yakni Pulau Langkai, Barrang Lompo, Samalona, Kodingareng Keke, Barrang Caddi, Lanjukkang, Lumu-lumu, Bone Tambung, Kodingareng, Lae-lae, Kayangan, dan Lae-lae. (*)Makassar - Jepang Bahas Transportasi dan Infrastruktur Layanan Warga Antar Pulau di Makassar
Jumat 28-11-2025,16:53 WIB
Reporter : Fuad
Editor : Muh. Seilessy
Kategori :
Terkait
Senin 15-12-2025,14:19 WIB
Appi Lepas Ekspor Perdana Gurita PT NNS ke Jepang
Minggu 14-12-2025,18:11 WIB
Appi Tantang RT/RW, Kelola Sampah Terbaik Bisa Dapat hingga Rp100 Juta
Sabtu 13-12-2025,20:27 WIB
Sempat Ditolak Berkali-kali, Muh Ikram Anak Yatim Akhirnya Dirawat di RSUD Daya Makassar
Jumat 12-12-2025,10:50 WIB
Anak Fase Pertama Berhasil Keluar dari Status Stunting di Makassar, Program Peduli Fase II Dimulai
Jumat 12-12-2025,10:03 WIB
Distaru Makassar Sosialisasikan Permen ATR/BPN Tentang Pelaksanaan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Terpopuler
Selasa 16-12-2025,11:41 WIB
Appi Sidak Kantor OPD, Temukan Ruangan Tanpa Pejabat Hingga Gudang Tak Terawat
Selasa 16-12-2025,14:20 WIB
Memoralibia Andi Rimba Alam Pangerang, Bekas Pejabat Gowa yang Dikenal Bersahaja
Selasa 16-12-2025,09:34 WIB
Mahfud MD dan Badrodin Haiti Serap Aspirasi di Makassar untuk Reformasi Polri
Selasa 16-12-2025,13:09 WIB
Peran AO Disorot, AW Disebut Meloloskan Kredit dan Terima Uang dari Amirullah Usai Pencairan
Selasa 16-12-2025,16:31 WIB
Capaian Prevalensi Stunting Terendah Antar Sidrap Raih Penghargaan Mendukbangga
Terkini
Selasa 16-12-2025,21:10 WIB
Pengukuhan KOPPETA HAM, Pelajar dan Pemuda Didorong Jadi Agen Perubahan HAM
Selasa 16-12-2025,16:31 WIB
Capaian Prevalensi Stunting Terendah Antar Sidrap Raih Penghargaan Mendukbangga
Selasa 16-12-2025,16:28 WIB
Bupati Syaharuddin Alrif Raih Penghargaan “Bupati Peduli Penyiaran” KPID Award 2025
Selasa 16-12-2025,14:20 WIB
Memoralibia Andi Rimba Alam Pangerang, Bekas Pejabat Gowa yang Dikenal Bersahaja
Selasa 16-12-2025,13:09 WIB