Risal menekankan bahwa menggunakan hak pilih di Pemilu dan Pemilihan bukan sekadar rutinitas lima tahunan.
“Kami menekankan pentingnya menggunakan hak pilih. Hak pilih merupakan tanggung jawab kita bersama sebagai warga negara untuk menentukan pemimpin yang akan mengelola negara dan daerah ini. Jika kita golput, kita menyerahkan nasib kita kepada pilihan orang lain. Partisipasi aktif, kritis, dan bertanggung jawab adalah wujud nyata dari nasionalisme dan kepedulian terhadap masa depan bangsa,” pungkasnya, menyerukan pentingnya kontribusi pemilih pemula dalam menghasilkan Pemilu yang berintegritas.
Kegiatan dilanjutkan dengan dipandu oleh Haswinardi, Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Soppeng.
“Kami dari KPU Soppeng kembali menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Kampus STAI Al Gazali yang telah menyediakan fasilitas yang representatif dan menyambut kami dengan baik untuk melaksanakan kegiatan Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih Berkelanjutan ini,” ungkap Haswinardi.
Ia juga berpesan kepada peserta, “Kegiatan seperti ini tentu sangat penting dan fundamental buat adik-adik sekalian, terkhusus yang masuk dalam kategori segmentasi pemilih pemula, agar kalian memiliki basis pengetahuan yang kuat sebelum memasuki bilik suara.”
Sementara Narasumber utama, A. Mappasessu, Sekretaris KAHMI Soppeng, memaparkan materi bertema “Suara Hari Ini, Masa Depan Bangsa Hari Esok”. Materi ini sarat akan pesan moral dan kebangsaan, memuat tujuh poin penting yang menyoroti peran strategis pemilih pemula;
1. Demokrasi tidak lahir seketika, ia dirawat dengan kesadaran.
2. Pemilih Pemula adalah penjaga estafet demokrasi.
3. Suara bukan sekedar kertas, melainkan keputusan sejarah.
4. Tumbuhkan kesadaran, bukan sekadar pengetahuan.
5. Demokrasi berkelanjutan bergantung pada pemilih muda.