DISWAY, JAKARTA – PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT PELNI (Persero) bersama Kepolisian Negara Republik Indonesia melepas 237 personel bantuan POLRI beserta kendaraan operasional dan logistik kemanusiaan menggunakan KM Egon untuk mendukung penanganan bencana banjir dan longsor di wilayah Sumatera. Kegiatan pelepasan ini dilaksanakan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada Selasa (16/12) malam.
Kegiatan diawali dengan apel bersama yang dipimpin langsung oleh Asisten Utama Kapolri Bidang Operasi (Astamaops) Komjen Pol. Muhammad Fadil Imran. Sementara dari PELNI dihadiri oleh Direktur Utama PELNI Tri Andayani beserta jajaran, Direktur Utama PT PBM Sarana Bandar Nasional Sukendra beserta jajaran, Kepala Cabang PELNI Jakarta Dicky Dermawandi dan sejumlah Vice President PELNI.
Direktur Utama PELNI Tri Andayani menyampaikan komitmen perusahaan dalam mendukung upaya pemerintah dan institusi negara untuk meringankan beban korban bencana di Sumatera.
“Meskipun KM Egon secara reguler tidak berlayar ke wilayah Sumatera, kami dengan sigap melaksanakan penugasan khusus ini untuk mengangkut 237 personel bantuan POLRI beserta kendaraan operasional dan logistik kemanusiaan. Ini merupakan wujud komitmen PELNI sebagai BUMN pelayaran nasional untuk membantu saudara-saudara kita yang terdampak bencana,” ujar Anda.
Anda menambahkan bahwa selain 237 personel POLRI, KM Egon juga mengangkut 37 unit motor dan 27 unit truk serta kendaraan kecil. Selain itu, kapal ini turut memuat 8.518 ton logistik POLRI dan 43 koli obat-obatan untuk didistribusikan kepada korban bencana.
Asisten Utama Kapolri Bidang Operasi (Astamaops) Komjen Pol. Muhammad Fadil Imran menyampaikan apresiasi atas dukungan PELNI dalam pengangkutan personel dan logistik ini.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada PELNI atas kerjasama dan dukungannya dalam mengangkut personel bantuan POLRI serta kendaraan dan logistik yang sangat dibutuhkan di lapangan. Ini sangat membantu percepatan operasi kemanusiaan dan pemulihan di wilayah terdampak,” ujar Fadil.
Adapun KM Egon dijadwalkan bersandar di tiga pelabuhan di Sumatera, yaitu Pelabuhan Teluk Bayur (Sumatera Barat), Pelabuhan Belawan (Sumatera Utara) dan Pelabuhan Krueng Geukueh (Aceh) untuk menurunkan personel, kendaraan, serta logistik bantuan.
Sebagai perusahaan pelayaran nasional, PELNI berkomitmen untuk tidak hanya menjadi penyedia layanan transportasi laut, tetapi juga mitra andal dalam setiap upaya kemanusiaan dan penanganan bencana dengan memanfaatkan armada kapal yang menjangkau banyak pulau.
KM Egon adalah salah satu kapal 2 in 1 milik PELNI yang dapat mengangkut penumpang hingga 544 pax dan mampu memuat kendaraan hingga 280 ton dengan trayek reguler melayani Waingapu - Lembar - Surabaya - Batulicin - Pare-Pare - Bontang - Pare-Pare (PP) yang dinakhodai oleh Capt. Rizal Missy.
Sebelumnya PELNI juga telah menyalurkan bantuan logistik secara langsung baik ke Sumatera Utara maupun Sumatera Barat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Utara dan Posko Penanganan Darurat Bencana Banjir dan Longsor Kota Padang. Bantuan yang disalurkan berupa paket sembako, makanan siap saji, selimut, peralatan mandi, obat-obatan, serta kebutuhan khusus perempuan dan anak-anak.
Tentang PELNI
PELNI sebagai Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang jasa pelayaran saat ini mengoperasikan 25 kapal penumpang yang melayani 511 ruas dengan 1.359 rute dan menyinggahi 74 pelabuhan.
Selain angkutan penumpang, PELNI juga melayani 30 trayek kapal perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di wilayah 3TP, dimana kapal perintis menyinggahi 230 pelabuhan dengan total 522 ruas. PELNI juga mengoperasikan sebanyak 18 kapal rede. Untuk pelayanan bisnis logistik, saat ini PELNI mengoperasikan 8 trayek tol laut serta satu trayek khusus untuk kapal ternak.