Cheng Yu Pilihan Eric Fernando: Sài W?ng Sh? M?

Selasa 27-09-2022,18:19 WIB
Reporter : Muhammad Fadly
Editor : Muhammad Fadly

<strong>DISWAY</strong> - Eric Fernando percaya, dalam kehidupan ini tidak selalu hal yang kita inginkan tercapai. Bahkan seringkali kegagalan justru muncul. Saat kegagalan muncul, kata Wakil Sekretaris Umum (Wasekum) Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Pusat ini, kebanyakan orang merasa bahwa dirinya sedang ditimpa musibah. Atau bernasib sial, ataupun hal-hal negatif lainnya. Magister Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia yang lulus dengan predikat Cum Laude ini, yakin akan pribahasa Pahlawan Perempuan RA Kartini 'Habis Gelap Terbitlah Terang'. Menurut Eric, pribahasa tersebut erat kaitannya dengan salah satu Pepatah Tiongkok favoritnya "塞翁失馬" (Sài Wēng Shī Mǎ), yang secara harafiah berarti si tua dari perbatasan kehilangan kuda. Cheng Yu ini diambil dari buku Filsuf Hainan "淮南子" (Huáinán Zǐ). Tepatnya pada bab 18, dengan judul Petunjuk Keduniawian "人間訓" (Rén Jiān Xùn) karya Liú Ān "劉安". Diceritakan di sana, dahulu kala ada seorang bapak tua yang kehilangan kuda miliknya. Bapak tua ini kebetulan berasal dari perbatasan dengan wilayah kekuasaan bangsa Xiongnu "匈奴" (Xiōng Nú). Saat kudanya hilang semua orang mencoba menghiburnya, namun bapak tua ini berkata, “Mengapa saya harus menyimpulkan hal ini adalah ketidakberuntungan?”. Kelak kudanya tersebut kembali dengan seekor kuda yang lain. Suatu hari pula diveritakan, sang anak terjatuh saat mengendarai kuda. Salah satu kakinya patah. Orang-orang mencoba menghiburnya. Namun, sekali lagi bapak tua tersebut tidak mengganggap hal itu sebagai ketidakberuntungan. Selang satu tahun kemudian, bangsa Xiongnu mencoba menyerang wilayah perbatasan. Seluruh pemuda dan pria yang sehat jasmani, diwajibkan bertempur ke medan perang. Sayang sekali, sembilan dari sepuluh orang yang maju berperang semuanya tewas mengenaskan. Beruntung sekali bapak tua dan sang anak yang pincang, mereka tidak diwajibkan bertempur dan tidak mati sia-sia. "Dari Cheng Yu ini kita belajar, bahwa nasib buruk atau nasib baik tidak ada yang tahu," kata Eric yang juga lulus Ilmu Politik di Universitas Indonesia dengan predikat Cum Laude. Eric yang juga saat ini adalah Wasekum PSMTI Pusat termuda, kerap mengukir berbagai prestasi. Ia berhasil menyabet Juara 1 Dhammadesana Bahasa Indonesia STG DKI Jakarta pada 2017. Atas prestasinya tersebut, Eric lantas dipercaya menjadi Penyuluh Agama Buddha Kanwil Kemenag RI DKI Jakarta Periode 2020-2021. Pada 2020 lalu, Eric mendapatkan amanah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, untuk menyelenggarakan perayaan Imlek yang baru pertama kalinya dalam sejarah Kemendikbud. Selain bekerja sebagai profesional, selama kuliah S-2 dirinya berhasil melakukan publikasi ilmiah 6 jurnal, termasuk di jurnal internasional terindeks Doaj serta jurnal nasional terindeks sinta. Eric juga aktif di sejumlah organisasi sosial keagamaan dan kemasyarakatan.<strong>(*)</strong>

Tags :
Kategori :

Terkait