<strong>diswaysulsel.com, TEL AVIV </strong>- Setelah menjalani perundingan yang alot, akhirnya Netanyahu setujui gencatan senjata 4-5 hari dengan kompensasi sandera Israel akan dibebaskan Hamas. Pernyataan dari Benjamin Netanyahu yang merupakan Perdana Menteri Israel ini diungkapkan pada Selasa 21 November lalu. Dalam pernyataannya, Netanyahu meminta pada pihak pemerintahannya untuk menerima kesepakatan yang diajukan oleh Hamas. Adapun kesepakatan yang diajukan oleh Hamas akan melepaskan 50 orang sandera dan akan di tukar dengan gencatan senjata selama beberapa hari. Kabar gencatan senjata tersebut disampaikan oleh pejabat dari Qatar yang menjadi penengah perundingan antara Amerika, Israel dan Hamas. Menurut pihak Qatar, kesepakatan akan segera dicapai dari perundingan yang telah berjalan dalam beberapa hari. Kepurusan Netanyahu tersebut diungkapkan setelah bertemu dengan jajaran kabinetnya pada Selasa lalu. Pihak Israel mengatakan bahwa Hamas menyandera lebih dari 200 orang yang ditawan saat menyerbu Israel pada 7 Oktober lalu. Selain itu dalam penyerangan tersebut juga menewaskan 1.200 orang warga Israel. Meskipun menyetujui untuk melakukan gencatan senjata dalam beberapa hari, namun Netanyahu mengatakan bahwa Israel akan tetap menjalankan misinya. “Kami sedang berperang dan kami akan melanjutkan perang sampai kami mencapai semua tujuan kami,” ungkap Netanyahu seperti dilansir oleh reuters. “Misi kami untuk menghancurkan Hamas, kembalikan semua sandera kami dan pastikan tidak ada seorang pun di Gaza yang dapat mengancam Israel,” tambahnya. Jika disetujui perjanjian tersebut, maka akan menjadi gencatan senjata pertama dalam invasi Israel ke Gaza. Sejauh ini, akibat serangan Israel telah meratakan sebagian besar wilayah Gaza dan menewaskan sekitar 13.300 warga sipil. Selain itu sekitar dua pertiga dari 2.3 juta penduduknya kehilangan tempat tinggal. Pejabat Amerika mengatkan bahwa nantinya sebanyak 50 sandera akan dibebeaskan oleh Hamas. Adapun dari 50 sandera warga Israel akan dilepaskan oleh Hamas sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan. Selain itu pihak Israel juga akan membebaskan sebanyak 150 sandera warga Gaza serta gencatan senjata selama 4 hingga 5 hari. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al-Ansari mengatakan proposal kesepakatan pembebasan sandera telah disampaikan ke Israel pada Selasa dini hari. “Negara Qatar menunggu hasil pemungutan suara pemerintah Israel atas proposal tersebut,” tambahnya. Hamas hingga saat ini hanya membebaskan empat tawanan di antaranya warga Amerika Judith Raanan berusia 59 tahun dan putrinya, Natalie Raanan berusia 17 tahun pada 20 Oktober dengan alasan alasan kemanusiaan. Selain itu juga seorang perempuan Israel bernama Nurit Cooper berusia 79 tahun dan Yocheved Lifshitz berusia 85 tahun pada 23 Oktober. “Kami sebelumnya menyatakan kesediaan kami untuk melepaskannya karena alasan kemanusiaan, namun musuh mengulur waktu dan hal ini menyebabkan kematiannya,” kata Brigade Al Quds di saluran Telegramnya.
50 Sandera Israel Akan Dibebaskan Hamas, Netanyahu Setujui Gencatan Senjata 5 Hari
Rabu 22-11-2023,09:17 WIB
Editor : Muhammad Fadly
Kategori :