DIA Sapu Bersih Luwu Raya dan Toraja

Kamis 24-10-2024,08:00 WIB
Reporter : Muhammad Fadly
Editor : Muhammad Fadly

<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR </strong>- Dalam tiga pekan ini, pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur nomor urut 1, Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto dan Azhar Arsyad (DiA) telah melakukan tour kampanye politiknya ke beberapa daerah di Sulawesi Selatan (Sulsel). Pasangan bertagline ‘Baik untuk Sulsel’ ini pun disambut antusiasme masyarakat, salah satunya terlihat di wilayah Luwu dan Toraja. Diketahui bahwa Wija to Luwu dan Sangtorayan menjadi dua komunitas masyarakat yang cukup besar di Sulsel. Dimana komunitas berada di wilayah Luwu Raya yang melingkupi Kota Palopo, Kabupaten Luwu, Luwu Utara, dan Luwu Timur. Sementara Sangtorayan, berada di Kabupaten Tana Toraja, Toraja Utara bahkan Enrekang. Selain menempati wilayah aslinya, dua komunitas ini pun tersebar di seluruh wilayah di Sulsel. Adapun Luwu dan Toraja diketahui menjadi basis kuat bagi pasangan DiA. Pada masa kampanye ini, dua wilayah tersebut menjadi salah satu daerah sasaran kampanye DiA. Bahkan saat kunjungannya ke Toraja beberapa waktu lalu, Danny Pomanto diberi gelar adat kehormatan Lunte Sanda Silalong dari keluarga besar keturunan Puang Sappetau. Tak hanya itu, masyarakat Sangtorayan juga baru-baru ini mendeklarasikan dukungan mereka kepada paslon Pilgub nomor 1 ini. Kumpulan para tokoh Toraja yang menamai diri sebagai Forum Toraya Bersatu dikomandoi oleh Mantan Kapolda Sulselbar Irjen. Pol. (Purn) Mathius Salempang. Dia pun menitipkan beberapa pesan kepada Danny – Azhar apabila terpilih nanti. Di antaranya adalah harapan perbaikan infrastruktur di kawasan Luwu Raya dan Toraja, seperti akses jalan di Seko dan Rampi Luwu Raya, pengembangan Bandara di Kabupaten Luwu, akses jalan Simpuang Mappa Tana Toraja, serta kawasan pariwisata Toraja dan Tana Toraja. “Kami melihat pintu masih terbuka lebar untuk Pak Danny jadi Gubernur. Kita datang membawa harapan, harapan itu kita titipkan ke Pak Danny. Kami tulus mendukung Pak Danny,” kata Mantan Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal Polri ini di DP Hall, Sabtu 19 Oktober 2024. Dukungan kepada pasangan DiA juga terus mengalir dari masyarakat Luwu Raya. Bahkan dukungan tersebut datang dari para relawan yang ikut mengantarkan Prof. Nurdin Abdullah (NA) terpilih jadi Gubernur Sulsel 2018. Dukungan para relawan Mantan Gubernur Sulsel ini disampaikan saat safari politik Azhar Arsyad di Luwu Raya yakni di Kota Palopo, Kabupaten Luwu, Lutra dan Lutim. Salah satu relawan NA di Kabupaten Luwu, Haji Ismail menegaskan tekadnya untuk memperjuangkan kemenangan paslon nomor urut 1. Ismal mengakui pasangan DiA memiliki visi dan misi yang jelas untuk membangun Sulsel lebih baik. "Saya ini relawan Prof Nurdin dulu, dan InsyaAllah kami akan mendukung Pak Danny dan Azhar di Pilkada ini," katanya saat silaturahmi bersama Azhar Arsyad di Markas Induk Relawan Kopi Top, Topoka, Luwu, Rabu 23 Oktober 2024. Dia mengungkapkan, visi misi DiA mengingatkan pada perjuangan memenangkan Prof NA. Sehingga dia pun menaruh harapan kepada pasangan ini membawa perubahan untuk Sulsel khususnya di daerah Luwu Raya. Di Kota Palopo, relawan Prof. NA lainnya juga memberikan dukungan kepada pasangan DiA. Salah satu relawan NA, Haeruddin mengatakan bahwa sebagai Walikota Makassar, Danny Pomanto sudah terbukti membuktikan kinerjanya. "Pandangan saya terbaik untuk Sulsel ke depan adalah DiA. Kenapa, karena beliau (Danny Pomanto) sebagai anak lorongna Makassar yang sudah membuktikan Makassar punya konsep menuju kelas dunia dan termaju di Indonesia," ujar Heruddin. Oleh karena itu, di tangan Danny - Azhar yang saling melengkapi antara kota dan daerah, akan membuat Sulsel sebagai provinsi pilot project dunia. Karena dari pertanian, pertambangan, kelautan semua ada di Sulsel. Yang dibutuhkan tinggal kemampuan dan kompetensi pemimpin mengelola dan membuat kesejahteraan. "Kenapa tidak dikembangkan ini potensi? Pak Danny dengan pengalamannya bisa merealisasikan itu," tandasnya. Setelah menyisir Palopo, Luwu dan Luwu Utara, Calon Wakil Gubernur Sulsel, Azhar Arsyad pun melanjutkan kampanye dialogisnya di Kabupaten Luwu Timur. Azhar mengawali kampanye dialogis di Desa Lumbewe Kecamatan Burau, Luwu Timur. Dia disambut Anggota DPRD Luwu Timur F-PKB, Nurchalis Aziz Rajmal bersama ratusan warga Burau. Chalis, sapaan akrab anggota DPRD Dapil Wotu – Burau itu, mengatakan bahwa kemenangan dirinya pada Pemilihan Legislatif (Pileg) Februari lalu karena perjuangan masyarakat untuk menghadapi orang-orang penguasa di Luwu Timur. Sehingga dengan begitu, dia pun yakin dengan perjuangan kemenangan pada Pileg dapat terulang kembali di Pilgub Sulsel 2024. "Saya berbangga karena proses perjuangan kita beberapa bulan yang lalu kita berhasil menumbangkan beberapa penguasa yang meremehkan pada Pileg lalu. Alhamdulillah kita bisa menang. Dan kita harus kembalikan kemenangan itu di Pilgub," kata Chalis, Selasa 22 Oktober 2024. Chalis mengatakan kalau Danny Pomanto sebagai anak lorong dan Azhar Arsyad sebagai anak desa adalah kombinasi yang mampu mendongkrak kemenangan. Hal ini juga membuat pasangan ini siap berhadap-hadapan dengan kubu lain di Pilgub Sulsel. "Calon Gubernur kita ini, Pak Danny dan Pak Azhar anak lorong dan anak desa. Kalau anak lorong dan anak desa bersatu kita akan kalahkan itu alat berat di Pilgub Sulsel," lugas Chalis. Lebih lanjut pimpinan salah satu pondok pesantren di Lutim ini mengungkapkan pasangan Danny - Azhar adalah calon idealis untuk Sulsel, tanpa mengotak-ngotakkan masyarakat berdasarkan perbedaan agama dan budaya. Menurut dia, pasangan Danny – Azhar mampu memperjuangkan pembangunan untuk wilayah Luwu Timur. "Lutim ini bagian Sulsel tapi terkadang jadi anak tiri. Bagi DiA (Danny-Azhar) Luwu Raya akan diperjuangkan, olehnya sebagai asli to Luwu kita harus betul-betul berjuang matian-matian mendukung," tegasnya. Kemudian Azhar dengan gagasan perubahan menjelaskan jikalau Pilgub kali ini adalah momen bagi masyarakat untuk mengubah Sulsel ini menjadi lebih baik. Sehingga kemauan masyarakat untuk berubah jadi lebih baik itu nantinya akan ditentukan pada 27 November mendatang. "Pesta demokrasi ini merupakan momentum yang akan menentukan nasib kita lima tahun ke depan. Karena pilihan politik itu akan kembali kita diri kita masing-masing. Ingin seperti kondisi yang sekarang atau mau berubah," ujar Ketua DPW PKB Sulsel ini. (REG/E)

Tags :
Kategori :

Terkait