Dua Penelitian di Makassar Nyatakan Air Galon Aman Bisphenol-A

Rabu 20-11-2024,18:55 WIB
Reporter : Regent Aprianto Husen
Editor : Muhammad Fadly

MAKASSAR, DISWAYSULSEL - Akhir-akhir ini marak isu air minum galon memiliki luruhan Bisphenol-A (BPA) dari kemasan galon sehingga dapat mengganggu kesuburan pria.

 

Di Makassar, terdapat dua penelitian ilmiah dilakukan oleh akademisi Universitas Islam Makassar (UIM) dan Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar yang membantah beredarnya isu tersebut.

 

Penelitian mereka mencakup pengujian terhadap galon berbahan polikarbonat (PC), baik terpapar sinar matahari langsung maupun yang tidak. Hal itu memperkuat bukti bahwa semua sampel air minum galon tersebut aman untuk dikonsumsi masyarakat.

 

Hal itu diungkap Ketua Program Studi Studi Kimia UIM, Endah Dwijayanti dalam diskusi Forum Ngobras di Cocospace, Jl Lanto Dg Pasewang, Kota Makassar, Rabu, 20 November 2024.

 

Dalam penelitiannya berjudul ‘Analisis Bisphenol-A dan Di-ethylhexyl Phthalates dalam Air Galon yang Beredar di Kota Makassar," dan telah diterbitkan di Food Scientia, Journal of Food Science and Technology, Universitas Terbuka pada Juni 2023.

 

Dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh sampel air minum yang diuji bebas dari zat berbahaya dan tidak terdeteksi adanya senyawa BPA.

 

“Dari penelitian yang kami lakukan, tidak ditemukan adanya luruhan atau migrasi BPA di seluruh sampel air galon yang diuji. Dengan demikian, kami dapat memastikan bahwa galon polikarbonat guna ulang yang dikonsumsi masyarakat di Makassar aman digunakan sebagai air minum,” katanya.

 

Endah menjelaskan penelitian tersebut didorong oleh maraknya pemberitaan yang menyebutkan bahwa galon guna ulang mungkin mengalami migrasi BPA yang melebihi ambang batas aman.

 

Untuk memverifikasi hal tersebut secara ilmiah, tim peneliti mengambil sampel air galon dari tiga titik di lima kecamatan di Makassar. Teknik pengambilan sampel dilakukan untuk memastikan representasi distribusi produk secara menyeluruh.

 

Dalam penelitian tersebut juga menggunakan peralatan canggih, yaitu Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS), untuk mendeteksi BPA hingga ke struktur kimianya.

 

“Kami mengumpulkan beberapa sampel galon polikarbonat guna ulang dari tiga titik di lima kecamatan, lalu kami uji kandungan BPA-nya. Setelah dianalisis dengan instrumen GC-MS, hasilnya negatif, menunjukkan tidak ada kandungan BPA yang terdeteksi dalam air,” katanya.

 

Hal senada diungkap oleh Dosen Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknologi industri, Gusnawati. Dimana dia mengatakan penelitian serupa dengan judul "Analisis Migrasi Cemaran Bisphenol-A (BPA) Kemasan Plastik Polikarbonat (PC) pada Produk Air Minum dalam Kemasan Galon di Wilayah Kota Makassar," yang telah dipublikasikan di Jambura, Journal of Chemistry, Universitas Negeri Gorontalo.

 

Gusnawati bekerja sama dengan beberapa rekannya untuk melaksanakan penelitian tersebut. Instrumen atau alat ukur penelitian ini menggunakan Spektrofotometri UV-Vis yang merupakan metode umum untuk melakukan pengujian analisis kandungan zat pada industri farmasi dan makanan.

 

“Setelah dianalisis dengan instrumen GC-MS, hasilnya negatif, menunjukkan tidak ada kandungan BPA yang terdeteksi dalam air,” katanya.

 

Dokter Spesialis Andrologi Siloam Hospital Makassar, dr. Rahmawati Thamrin mengatakan, sejauh ini belum ada penelitian yang menyatakan bahwa mengkonsumsi air minum dalam kemasan menyebabkan gangguan kesuburan pria.

Kategori :