Musda Golkar Sulsel, Wacana Pelengseran Taufan Pawe Bergulir
Ilustrasi pelengseran Taufan Pawe di Musda Golkar.--Harian Disway Sulsel-Anton--
Mantan Wali Kota Parepare dua periode itu hanya memberikan jawaban diplomatis.
“Namanya juga kader, apapun keputusan partai, kita harus patuh,” tegasnya kepada wartawan baru - baru ini.
Diketahui, Musda Golkar Sulsel awalnya dijadwalkan digelar pada April 2025, namun Taufan Pawe, menetapkan untuk mengundur agenda tersebut pada Agustus 2025.
Pengamat Politik Universitas Hasanuddin (Unhas), Tasrifin Tahara menyebut nama-nama yang menguat menggantikan posisi Taufan Pawe cukup ideal. Kendati, rerata kader yang terpilih sebagai Kepala Daerah di kontestasi politik 27 November 2024 lalu.
“Menurut saya itu Appi dan Andi Ina kalau kedua nama itu mampu mengkapitalisasi potensi itu, saya rasa respon DPP akan lebih baik daripada kandidat-kandidat lain yang misalnya tidak bisa kita ukur keberhasilan politiknya,” katanya, Senin, 13 Januari 2025
“Biar bagaimana kan kalau Pak IAS, istilahnya tidak sebesar yang lain meskipun sebagai politisi senior. Karena ada masanya di mana seseorang memiliki kapitalnya,” tambah Tasrifin.
Tasrifin menilai, Musda Golkar Sulsel merupakan ajang regenerasi di tataran internal Golkar. Apalagi beberapa nama muncul merupakan kader beringin yang baru bersinar.
“Saya kira itu kata kuncinya, Golkar butuh regenerasi pimpinan. Kalau mau melihat arah Golkar kan di DPP saja giliran anak muda,” sebutnya.
Menurut Tasrifin, apabila Taufan Pawe kembali bertarung di Musda, itu tergantung kemampuannya untuk memegang seluruh pemilik suara atau DPD Kabupaten/Kota. Sekalipun Taufan Pawe Ketua DPD I, belum tentu bisa merangkul seluruh pemilik suara.
“Persoalannya adalah bagaimana mampu meyakinkan ke DPD seluruh Sulsel supaya tetap memilih dia (TP) sebagai suara mayoritas. Tapi tak juga dipungkiri calon-calon pendatang yang menguat saat ini adalah calon-calon ketua Golkar yang punya prestasi menang di Pilkada,” terangnya.
Tasrifin menyebut, kader Golkar yang menguat menjadi bakal calon Ketua merupakan figur yang punya sumbangsih di tahun politik lalu. Sehingga, kata dia, kemungkinan besar mendapat restu politik dari DPP Golkar.
Dia menyebut, para kader Golkar yang berhasil mengukir prestasi seperti terpilih pada Pilkada, punya jualan yang lebih menarik pada Musda nanti. Sehingga capaian tersebut, dapat dikapitalisasi untuk meraih suara dari peserta Musda nanti.
Terkait peran Taufan Pawe di Pileg dan Pilkada, kata Tasrifin, tidak begitu signifikan. Pasalnya, beberapa figur yang diendorse Taufan Pawe gagal di Pilkada. Termasuk Taufan Pawe yang bertarung perebutan kursi DPR RI melalui Dapil II, nyaris gagal.
“Ada indikator misalnya istrinya sendiri di kandangnya Parepare kan bisa kalah. Bagaimana caranya mau mengurus orang lain. Sementara persoalan dirinya tidak mampu menang. Itu juga kemenangannya di Pileg DPR RI karena persoalan PPP tidak lolos (ambang batas),” sebutnya.
Sebelumnya, Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Golkar Sulsel, Muhammad Natsir menegaskan, partai beringin butuh pembaharuan dengan melihat capaian Pilkada Serentak 2024.
Sumber: