Penyegaran Struktur Golkar Makassar

Penyegaran Struktur Golkar Makassar

Logo Partai Golkar.--

DISWAY,  SULSEL  - Ketua DPD II Partai Golkar Makassar, Munafri Arifuddin, melakukan penyegaran dengan merombak sejumlah posisi strategis dalam kepengurusan partainya.

Salah satu perubahan signifikan adalah penunjukan Wakil Ketua DPRD Makassar, Suharmika, sebagai Sekretaris, menggantikan Abdul Wahab Tahir.

Selain itu, Munafri juga menambah jabatan Ketua Harian yang kini diisi  Ismail.

Munafri menjelaskan, perombakan ini bertujuan untuk menyegarkan organisasi agar roda kepengurusan dapat berjalan lebih maksimal.

Menurut dia, fungsi Sekretaris harus lebih dari sekadar menandatangani surat. Ia menginginkan peran yang lebih aktif dalam memberikan masukan dan mendukung jalannya organisasi, terutama karena dirinya  banyak memiliki tugas di luar sebagai Wali Kota Makassar.

"Saya pikir lebih bagus kita mengadakan perubahan supaya organisasi lebih fresh. Kita juga menambah unsur Ketua Harian untuk memperkuat internal," ujar Wali Kota Makassar itu, Kamis, 13 Maret 2025.

Ia juga menambahkan  perubahan ini bertujuan untuk mendelegasikan wewenang dengan lebih baik, sehingga jalannya organisasi bisa lebih terjaga dan efektif.

"Artinya, tugas dan fungsinya sudah sejalan dengan tujuan partai politik kita," sambungnya.

Terpisah,   Mantan   Sekretaris DPD II Golkar Kota Makassar,  Abdul Wahab Tahir menyayangkan pencopotan dirinya. Ia menganggap dilakukan tanpa penyampaian terlebih dahulu.

"Saya sayangkan karena tidak ada penyampaian bahwa saya sudah tidak diinginkan lagi sebagai sekretaris di DPD II Golkar," kata Wahab.

Mantan anggota DPRD Kota Makassar itu menympaikan  jabatan Sekretaris yang diemban selama ini diminta khusus oleh  Munafri Arifuddin.

"Dulu saya diminta menjadi sekretaris, diminta khusus oleh Pak Appi. Harusnya, ada penyampaian secara baik-baik bahwa saya diganti," jelas Wahab.

Meski dicopot dari jabatan strategis, Wahab mengaku tetap akan menjadi kader Golkar. Dia bangga menjadi bagian Golkar sejak 25 tahun lalu.

Ia juga menanggapi soal dirinya dicopot karena tidak aktif di partai sejak gagal Pileg 2025. Wahab mengaku masih menandatangani sejumlah surat selaku sekretaris partai.

Sumber: