Warga Binaan Produksi Ribuan Seragam, Kakanwil Ditjen PAS Apresiasi Lapas Kelas I Makassar

--
DISWAY, SULSEL - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Makassar memproduksi 1.400 seragam mahasiswa Universitas Megarezky. 60 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) turut diberdayakan dalam program pembinaan kemandirian di pabrik Garmen Lapas Kelas I Makassar ini.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Selatan, Rudy Fernando Sianturi yang didampingi oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Makassar, Sutarno saat mengunjungi pabrik garmen Lapas, Jumat 14 Maret 2025.
Rudy Fernando mengapresiasi adanya pabrik Garmen ini. Menurut dia, program pembinaan kemandirian memberikan hal positif dan sangat bermanfaat bagi warga binaan pemasyarakatan karena menjadi bekal ketika mereka bebas nanti.
“Rencana kami juga mau memesan dan dibuatkan Rompi Kamtib Kanwil. Ini merupakan wujud dukungan kami terhadap produk yang dibuat oleh WBP, karena kualitas barang hasil garmen Lapas Makassar tidak perlu diragukan lagi kualitasnya dan program ini juga dapat meningkatkan PNBP Lapas," ungkapnya.
Lebih lanjut, dia berharap program Pembinaan Kemandirian ini jadi program wajib diikuti Lapas/LPKA dan Rutan se-Sulawesi Selatan.
Rudy juga mengimbau untuk bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai stake holder eksternal yang profesional sehingga nantinya bisa mengembangkan potensi WBP pada keahlian khusus di bidang menjahit.
Sementara itu, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Makassar, Sutarno menyampaikan bahwa sebelum warga binaan menjahit, mereka di-assessment oleh tim seleksi Lapas yakni Sub Kegiatan Kerja dan Sub Pembinaan.
Terkait kriteria yang telah ditetapkan, yakni meliputi berstatus narapidana, sehat fisik, punya motivasi kuat, serta belum pernah mengikuti kegiatan pelatihan kemandirian sebelumnya.
“Berdasarkan hasil assessment tersebut warga binaan bisa mengikuti program pembinaan kemandirian Lapas kemudian dievaluasi setiap bulannya," katanya.
Pabrik Garmen ini merupakan kerjasama Lapas Kelas I Makassar dengan CV. Amura Pratama. Program ini sudah berjalan sekitar 5 tahun. Sudah berhasil memproduksi berbagai pakaian, masker serta Alat Pelindung Diri (APD) untuk pekerja medis atau tenaga kesehatan.
Pada kunjungan ini turut hadir, Kepala Bidang Pelayanan Pembinaan Yohanis Varianto, Kepala Sub Bidang Pembimbingan dan Pengentasan Anak Nasir dan Tim Humas Ditjen Kanwil Sulsel. (*)
Sumber: