Untung Rugi Investasi Emas di Pegadaian

Ilustrasi. --
DISWAY, SULSEL - Di tengah ketidakpastian pertumbuhan ekonomi, emas menjadi salah satu instrumen investasi yang banyak dilirik masyarakat.
Stabilitas nilainya serta kecenderungan harga yang terus naik menjadikan logam mulia ini pilihan menarik. Ada di angka sekitar 12 persen untuk rerata 3 tahunan.
Salah satu cara berinvestasi emas yang cukup diminati adalah melalui PT Pegadaian, yang menawarkan pembelian emas secara cicilan maupun melalui tabungan emas. Namun, di balik potensi keuntungan, investasi emas lewat Pegadaian juga memiliki sisi yang perlu dicermati.
Salah satunya karena harga emas di pegadaian mesti dipotong oleh biaya administrasi maupun pajak yang dibebankan kepada nasabah.
Selain itu, nasabah juga harus mengeluarkan biaya tambahan seperti biaya pembukaan rekening, biaya penitipan emas tahunan, hingga biaya cetak apabila ingin mengonversi tabungan emas menjadi emas fisik.
Tak hanya itu, selisih antara harga beli dan harga jual (buyback) emas secara umum baik seperti di Pegadaian ataupun Antam terbilang cukup besar. Konsekuensinya, harus menunggu harga emas naik cukup tinggi untuk memperoleh keuntungan saat menjual kembali.
Sementara itu, harga emas di pasar bisa saja turun sewaktu-waktu, yang membuat nilai jual kembali tidak menguntungkan. Maka dari itu, meski menjanjikan, investasi emas melalui Pegadaian perlu dipertimbangkan secara matang.
Gunawan HB, Senior Manager Pemasaran dan Penjualan PT Pegadaian Kanwil VI Makassar, menyebutkan bahwa jumlah nasabah investasi emas di wilayah kerjanya mencapai 363.089 orang.
Dari jumlah tersebut, total volume emas dalam skema Cicil Emas mencapai 148 kilogram, sementara saldo emas dalam Tabungan Emas mencapai 628 kilogram.
“Pegadaian memberikan kemudahan berinvestasi mulai dari 0,01 gram. Emas yang dijual juga bersertifikat dan disimpan aman, serta bisa dicairkan kapan saja lewat aplikasi,” jelas Gunawan.
Ia menambahkan, Pegadaian juga menyediakan fitur lock price pada program Cicil Emas. Artinya, harga emas ditetapkan saat akad awal sehingga nasabah tidak terdampak oleh fluktuasi harga selama masa angsuran.
Selain itu, harga jual dan beli emas di Pegadaian diperbarui setiap hari dan dapat dipantau secara transparan oleh nasabah.
Meski demikian, sejumlah pengamat ekonomi menilai investasi emas melalui Pegadaian tidak lepas dari risiko.
Prof. Hamid Paddu, Ekonom dari Universitas Hasanuddin, menilai emas merupakan investasi jangka panjang yang cukup menjanjikan, meski dalam jangka pendek kurang menarik dibanding instrumen lain seperti obligasi.
Sumber: