Komisi E Dorong Rehabilitasi SMAN 23 Makassar

Komisi E Dorong Rehabilitasi SMAN 23 Makassar

--

DISWAY,  SULSEL  – Komisi E DPRD Sulawesi Selatan mendorong  Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 23 Makassar segera direhabilitasi.  Kendati kondisi bangunan yang dinilai tidak layak dan membahayakan keselamatan siswa.

Desakan ini disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar,  Kamis (8/5) di ruang rapat Komisi E DPRD Sulsel. Rapat ini menghadirkan pihak sekolah serta Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Iqbal Najamuddin.

Ketua Komisi E DPRD Sulsel, Andi Tenri Indah, menegaskan pentingnya rehabilitasi segera, terutama pada bagian atap sekolah yang mengalami kebocoran.

“Kami merekomendasikan agar sekolah ini segera direhabilitasi, terutama untuk mengganti atap yang bocor. Ini penting demi memastikan keberlanjutan pendidikan anak-anak kita tanpa hambatan,” ujarnya.

Anggota Komisi E lainnya, Mahmud, menuturkan bahwa rapat ini merupakan tindak lanjut dari aspirasi masyarakat yang disampaikan melalui komite sekolah.

Menurutnya, warga sekitar SMAN 23 mengkhawatirkan keselamatan siswa akibat kondisi bangunan yang tidak memadai.

“Permintaan untuk menggelar RDP ini datang dari warga sekitar melalui komite sekolah. Mereka ingin menyampaikan langsung kondisi sekolah yang membutuhkan perhatian,” jelas Legislator dari Fraksi NasDem tersebut.

Mahmud juga mengapresiasi Dinas Pendidikan Sulsel yang berkomitmen mengalokasikan anggaran pada tahun 2025 untuk memperbaiki fasilitas sekolah, khususnya atap.

“Alhamdulillah, respon dari kepala dinas cukup baik. Tahun 2025 sudah ada alokasi anggaran untuk rehabilitasi, meski sebenarnya sekolah ini sangat strategis dan membutuhkan perhatian lebih,” ungkapnya.

Ia berharap dengan adanya alokasi anggaran tersebut, proses rehabilitasi dapat segera dimulai sehingga siswa bisa belajar dalam kondisi yang aman dan nyaman.

Menanggapi  ini, Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Iqbal Najamuddin, mengakui kondisi SMAN 23 Makassar sangat memprihatinkan.

“Gedung sekolah memang butuh perhatian. Ada atap yang bocor dan sekat ruangan yang tidak memadai,” kata Iqbal.

Namun, Iqbal mengungkapkan terdapat kendala administratif terkait status aset dan proses hibah dari Pemprov ke Kementerian Pendidikan. Meski anggaran pembangunan baru telah disiapkan, proses penghibahan masih dalam tahap pengurusan.

“Upaya sedang dilakukan agar pembangunan bisa segera terealisasi dengan dukungan dari kementerian,” tambahnya.

Sumber: