Nahkoda Baru PAN Sulsel Diharapakan Punya Kesiapan Bertarung di Pilgub

Chaidir Syam dan Husniah Talenrang. --
Suwadi beralasan, hubungan antara Chaidir dan Fadil Imran cukup baik dan itu bisa mendorong adanya keputusan yang bersifat kekeluargaan dalam Muswil PAN Sulsel.
“Karena beliau bisa menerima ketika di tahun 2009 PAN memilih Fadil Imran (sebagai calon gubernur). Hubungan antara Chaidir dan Pak Fadil juga bagus," ujarnya.
" Jadi menurut saya, besar kemungkinan Chaidir akan menyerahkan ini dengan cara kekeluargaan, melalui komunikasi langsung dengan Husniah Talenrang. Dan ketika itu terjadi, saya sangat yakin Chaidir akan legowo, karena demi kepentingan PAN,” paparnya.
Lebih lanjut, Suwadi menyebut jika PAN berhasil mengusung Fadil Imran sebagai calon gubernur pada Pilgub 2029, maka partai berlambang matahari terbit itu berpeluang besar mengukuhkan kekuatan politiknya di Sulsel.
Terlebih jika Fadil Imran dipasangkan dengan Amar Ma’ruf Sulaiman, putra mantan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.
“Kita akan sangat diuntungkan apabila di tahun 2029 PAN bisa memunculkan figur seperti Fadil Imran. Apalagi kalau Fadil Imran berpasangan dengan anaknya Amran Sulaiman (Amar Ma’ruf Sulaiman). Maka Chaidir dan Husniah akan sangat diuntungkan sebagai kader PAN,” ucapnya.
Suwadi pun meyakini komunikasi politik yang terbangun antara Chaidir dan Husniah pada penentuan nakhoda PAN Sulsel ke depan berlangsung dengan secara kekeluargaan. Hal itu lebih efektif dibanding memicu konflik internal.
“Potensi mereka untuk membangun komunikasi secara kekeluargaan, secara internal, itu jauh lebih besar dibanding kalau mereka ngotot-ngototan berdua. Itu menurut kajian saya,” tandasnya. (Reg/F)
Sumber: