Program Cetak Sawah Rakyat, Gowa Siapkan Lahan 700 Hektare

RAKOR CETAK SAWAH--- Peserta rakor cetak sawah foto bersama disela kegiatan di Baruga Pattingalloang, kantor bupati Gowa, Jumat (23/5/2025)--
DISWAY,GOWA----Kabupaten Gowa mendukung penuh program cetak sawah rakyat dalam menopang dan memperkuat ketahanan serta swasembada pangan nasional.
Untuk tahun 2025, Gowa telah menyiapkan lahan seluas 700 hektare untuk program cetak sawah rakyat. Lahan tersebut tersebar di 18 kecamatan, dengan tujuh kecamatan yang dinilai paling potensial, yaitu, Bajeng, Biringbulu, Bontomarannu, Manuju, Pallangga, Parangloe, dan Tinggimoncong.
Perwakilan Direktorat Lahan Kementan RI Seprianto menjelaskan, program Cetak Sawah Rakyat bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengoptimalkan lahan potensial. Seperti lahan rawa dan irigasi, yang akan dimasukkan dalam perencanaan tata ruang pertanian.
"Lokasi yang diusulkan harus memiliki kejelasan spasial agar perencanaan dan penganggaran bisa tepat sasaran. Usulan dari masyarakat, penyuluh, dan dinas juga akan diproses lebih awal agar studi kelayakan dan penyusunan desain teknis (SID) lebih efisien," jelas Seprianto dalam Rapat Koordinasi atau rakor bersama Direktorat Lahan Kementerian Pertanian di Baruga Pattingalloang, Kantor Bupati Gowa, Jum'at (23/5).
Ia menerangkan, beberapa indikator yang perlu dipenuhi dalam mengimplementasikan program cetak sawah.
Antara lain, luas lahan minimal 50 Ha, tidak bersengketa, bukan bagian dari kawasan hutan atau lahan konservasi tinggi, tidak berada di atas lahan Hak Guna Usaha (HGU), Hak Guna Bangunan (HGB), atau kawasan pemutakhiran lahan sawah 2024, dan termasuk dalam kawasan budidaya menurut tata ruang wilayah.
"Sinergi dari pusat hingga daerah sangat penting untuk menyukseskan program ini. Kami berharap semua pihak, mulai dari Kementan, Pemprov Sulsel, hingga Pemkab Gowa, terus berjalan seiring sejalan," tandasnya.
Wakil Bupati atau Wabup Gowa, Darmawangsyah Muin mengapresiasi program Cetak Sawah Rakyat yang digagas Kementerian Pertanian (Kementan) RI sebagai upaya pemerintah dalam memperkuat ketahanan dan swasembada pangan.
Menurut Wabup DM sapaan karibnya, program ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan, sekaligus mendukung upaya swasembada pangan di tingkat daerah maupun nasional. Apalagi, progam tersebut sejalan dengan komitmen Pemerintah Kabupaten Gowa untuk terus mengembangkan sektor pertanian.
"Ini sesuai dengan upaya kami mendorong sektor pertanian, mulai dari pengadaan benih berkualitas, pembangunan prasarana, bantuan alat mesin pertanian (alsintan), hingga optimalisasi lahan dan peningkatan SDM pertanian," ungkap DM.
Pemkab Gowa sendiri, lanjutnya telah mengalokasikan anggaran tambahan sebesar Rp6 miliar untuk pengadaan sarana pertanian
"Di APBD 2025, Pemkab Gowa telah menganggarkan Rp6 miliar untuk pengadaan sarana pertanian," ujarnya.
Pada kesempatan itu, DM mengungkapkan, kinerja sektor pertanian di Kabupaten Gowa. Kata dia, capaian produksi padi terus meningkat. Luas sawah saat ini mencapai 36.409 hektare (Ha) dengan potensi tanam hingga 74.002 Ha.
Kemudian, untuk kinerja produksi padi mencatatkan pertumbuhan yang positif atau mengalami tumbuh sekitar 1,2 persen per tahun. Misalnya, di 2022 sebanyak 419.503 ton, kemudian di 2023 mencapai 421.454 ton, dan periode 2024 sebesar 429.119 ton.
Sumber: