Hormati Proses Hukum, Nadiem Makarim Siap Bantu Kejagung Usut Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop

Hormati Proses Hukum, Nadiem Makarim Siap Bantu Kejagung Usut Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop

Mantan Mendikbudristek, Nadiem Makarim-DISWAY.ID-

DISWAY, SULSEL -- Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) periode 2019-2024 Nadiem Makarim mengaku menghormati proses hukum terkait kasus dugaan korupsi pengadaan laptop di Kemendikbudristek.

"Untuk menanggapi proses hukum yang saat ini tengah berjalan terkait pengadaan laptop Chromebook, saya menyampaikan hal-hal berikut; Saya menghormati dan mendukung sepenuhnya proses hukum yang sedang berlangsung, penegakan hukum yang adil dan transparan adalah fondasi negara yang demokratis" ungkap Nadiem di Jakarta Selatan, Selasa, 10 Juni 2025..

Nadiem mengatakan siap bekerja sama dengan pihak Kejagung untuk membantu pengusutan perkara korupsi tersebut apabila dimintai keterangannya.

"Saya percaya bahwa proses hukum yang adil akan dapat memilah antara kebijakan mana yang dijalankan dengan itikat baik dan mana yang berpotensi menyimpang dalam pelaksanaannya," tuturnya.

Dia pun menjelaskan alasan dirinya memulai program pengadaan laptop chromebook di Kemendikbudristek pada tahun 2020.

Ia menjelaskan saat itu, tengah terjadi Covid-19, dan bukan hanya menjadi krisis kesehatan, tetapi juga menjadi krisis pendidikan.

Karena itu, Kemendikbudristek melakukan mitigasi agar learning loss atau hilangnya pembelajaran dapat ditekan.

"Kemendikbudristek harus melakukan mitigasi dengan secepat dan se-efektif mungkin, agar bahaya learning loss atau hilangnya pembelajaran bisa kita tekan," kata Nadiem.

Nadiem menjelaskan atas dasar itu, Kemendikbudristek melakukan program pengadaan peralatan teknologi informasi dan komunikasi atau TIK yang termasuk laptop.

Hal ini bertujuan untuk memastikan pembelajaran murid-murid kita tetap berlangsung.

"Kemendikbudristek melakukan pengadaan 1,1 juta unit laptop beserta modem 3G dan proyektor untuk lebih dari 77 ribu sekolah dalam kurun waktu 4 tahun," jelasnya.

Menurutnya, selain mendukung pembelajaran jarak jauh, perangkat TIK itu juga menjadi alat peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan.

"Dan juga untuk pelaksanaan asesmen nasional berbasis komputer Atau ANBK, yang menjadi instrumen sensus kami untuk mengukur capaian pembelajaran dan juga dampak daripada learning loss," imbuhnya.

Meski demikian, ia memastikan selama menjabat sebagai menteri, dirinya merumuskan dengan azas transparansi, keadilan dan itikat baik.

Sumber: