Soroti Sistem SPMB SMA Negeri, Legislator Sulsel : Tidak Boleh Ada Anak yang Tidak Sekolah

Anggota DPRD Sulsel, Yeni Rahman--
“Pemerintah tidak boleh merasa tidak mampu menyelesaikan masalah. Pemerintah harus hadir untuk mencari solusi,” tutupnya.
Senada, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Sulawesi Selatan, Iqbal Najamuddin, menegaskan akses terhadap pendidikan harus terus diperluas, terutama bagi kelompok usia 16 hingga 18 tahun yang seharusnya berada di bangku SMA. Ia menyebut keberadaan anak-anak yang tidak bersekolah menjadi indikator kekurangan fasilitas pendidikan di suatu wilayah.
“Usia 16–18 tahun itu seharusnya bersekolah. Jika ada yang tidak bersekolah, berarti ada kekurangan sekolah di wilayah tersebut,” Kamis, 12 Juni 2025.
Iqbal mengungkapkan, rata-rata lama sekolah di Sulsel masih berkisar delapan tahun atau setara kelas dua SMP. Angka tersebut menunjukkan masih banyak anak yang belum mengenyam pendidikan menengah atas.
“Jika melihat angka partisipasi kasar, berarti masih ada sebagian besar anak usia 16–18 tahun yang tidak bersekolah. Ini menunjukkan adanya anak-anak yang putus sekolah,” sebutnya.
Untuk mengatasi hal ini, pihaknya berupaya menyediakan berbagai opsi agar semua anak tetap bisa melanjutkan pendidikan. Alternatif seperti sekolah swasta, sekolah virtual, hingga homeschooling disiapkan untuk menampung siswa yang tidak masuk ke SMA negeri.
“Yang penting, orang tua mau menerima penempatan anak mereka. Jika tidak tertampung di SMA negeri, kita arahkan ke sekolah swasta atau model lain seperti sekolah virtual atau homeschooling. Regulasi akan kita siapkan,” ungkapnya.
Di wilayah kepulauan, Iqbal mengaku telah meminta sekolah-sekolah untuk proaktif menjemput calon peserta didik. Pendirian sekolah baru dipertimbangkan jika jumlah penduduk cukup tinggi, namun untuk daerah dengan jumlah siswa sedikit, solusi lain akan diterapkan.
“Jika hanya ada 3–5 orang anak, maka kita siapkan sistem sekolah jarak jauh. Anak-anak ini bisa sekolah melalui kelas jauh dari sekolah induk yang ada di pulau lain. Kita akan siapkan sistem pembelajaran online,” terangnya.
Terkait jalur pendaftaran reguler, prosesnya masih berlangsung hingga pertengahan bulan ini. Beberapa tahap seperti jalur domisili, afirmasi, dan mutasi sedang berjalan. Jika masih terdapat sisa kuota, lanjut Iqbal, jalur prestasi juga akan dibuka setelahnya.(Regent)
Sumber: