PKB Masih Sibuk UKK, Libatkan Panelis Tokoh Hindu dan Buddha

PKB Masih Sibuk UKK, Libatkan Panelis Tokoh Hindu dan Buddha

<strong>DiswaySulsel, Makassar</strong> - Memasuki pekan terakhir dibukanya pendaftaran Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), rupanya tak mengusik agenda Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sulsel. Belajar dari kesalahan Uji Bacaleg yang dilakukan Dewan Pengurus Wilayah PKB Sulsel, kini PKB Makassar libatkan 75 persen panelis dari internal partai. Sebelumnya diketahui, PKB banyak melibatkan panelis dari eksternal, sehingga banyak teknis kepartaian yang terlewat. Menariknya lagi, PKB yang berlatarbelakang partai islam juga melibatkan tim panelis dari Hindu – Buddha, dalam Uji Bacaleg yang dilaksanakan belum lama ini. Ketua Bappilu PKB Sulsel Syamsu Rizal yang turut hadir dalam UKK tersebut, terlebih dahulu menjelaskan alasan PKB Makassar lebih dominan melibatkan panelis dari internal partai. "Kemarin dominan panelis eksternal bahkan boleh dibilang sampai 50 persen. Tapi dievaluasi ternyata banyak kekurangan dari teknis kepartaian, jadi kita balik sekarang 25 persen yang eksternal sisanya internal," jelasnya. Ditanya persoalan PKB yang melibatkan panelis dari latar belakang Hindu Buddha, Deng Ical—sapaan akrabnya mengaku, hal tersebut dilakukan untuk mengeksplorasi faktor keberagaman bacaleg. "Iye ada masing-masing satu mewakili, untuk mengeksplorasi faktor komitmen keberagaman teman-teman caleg," tuturnya. Menurutnya, dengan melibatkan tim panelis dari agama lain, juga sebagai ajang memperlihatkan bahwa PKB adalah partai yang terbuka. Selain itu, lanjut Deng Ical, hal ini untuk mengakui salah satu dasar demokrasi yaitu kenyataan keberagaman. "Teman-teman caleg mesti paham kondisi sosial ini, bahwa kita berasal dari keberagaman yang bersifat heterogen," tandasnya. "Walaupun aset utama kita islam, garis perjuangan kita NU, tetapi tidak menafikan komponen lain. Dan pengakuan keberagaman yang mestinya kita welcome ke semua," jelasnya. Menilai hal itu, Pengamat Politik Sukri Tamma mengapresiasi langkah yang diambil PKB. Sukri menyebut hal itu merupakan langkah yang bagus, meskipun bertolakbelakang dengan latarnya yang mengedepankan ideologi Islam. Sukri bilang bisa jadi hal ini digunakan PKB untuk memperluas potensi suara, sekaligus menunjukkan sisi pluralis yang dimilikinya. "Mungkin dalam konteks kecenderungan ideologinya memang Islam. Tapi kemudian dalam kerangka pemilu tentu saja aspek yang dituju adalah memperluas potensi suara, dengan memasukkan panelis non islam untuk menunjukkan bahwa mereka pluralis," katanya. Selain itu, Sukri juga menilai upaya PKB menjadikan non muslim sebagai tim panelis, adalah untuk memastikan visi pluralitas dari para calegnya. Apalagi kata Sukri, dengan melibatkan panelis non muslim, justru dapat mendulang suara yang lebih luas untuk PKB pada Pemilu nanti. "PKB bisa jadi akan mendulang suara yang lebih luas, tanpa terlalu menggaris batas pentingnya ideologi islam. Karena kan pemilih tentunya berasal dari latar belakang yang berbeda-beda," tandasnya. (nur/sky)

Sumber: