Warga Desak Pencairan Dana Proyek Rehabilitasi Jalan Taccipi – Tokaseng Ditangguhkan

Warga Desak Pencairan Dana Proyek Rehabilitasi Jalan Taccipi – Tokaseng  Ditangguhkan

<!-- wp:paragraph --> <p><strong>DISWAY, Bone</strong> - Beberapa kalangan masyarakat meminta agar pencairan anggaran tahap akhir proyek rehabilitasi di ruas Jalan Taccipi - Tokaseng Kecamatan Ulewang, Kabupaten Bone ditangguhkan. Lantaran pekerjaan talud atau selokan dinilai asal jadi.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Masyarakat yang bermukim di sepanjang jalan proyek tersebut yang bersama Tokoh Pemuda Pemerhati Kebijakan Pemerintah, Budiman, akan menyampaikan aspirasi tersebut ke Pemkab Bone. Desakan tersebut agar pencairan proyek Rp10 miliar lebih itu tidak dilakukan, sebelum kontraktor melakukan perbaikan.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Pasalnya, pekerjaan talud atas proyek jalan sepanjang 6,5 kilometer itu mulai mengalami kerusakan.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Budiman menjelaskan, akan mendampingi masyarakat untuk melakukan persuratan resmi ke Bagian Keuangan Pemkab Bone terkait dengan keluhan mereka atas pekerjaan di ruas jalan Taccipi -Tokaseng itu.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>" Memang cukup memperihatinkan kondisi pekerjaan talud yang terkesan asal jadi. Di mana masih banyak lobang menganga dan material hasil galian juga belum diratakan semua, " kata Budiman, Senin, 11 April 2022.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Masyarakat juga meminta sebelum kontraktornya selesai masa kerjanya akhir April nanti. Agar lebih dulu membenahi semua talud dan meratakan kembali semua sisi jalan yang masih banyak berlubang.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>" Jika itu tak mampu dilakukan, maka kami akan ramai-ramai meminta kepada pemerintah untuk menahan pencairan dananya," ungkap Rusman, warga Dusun Jompie kepad Wartawan .</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Menanggapi itu, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Bone, H. Najamuddin mengakui, seharusnya jika ada kontraktor yang belum merampungkan pekerjaannya tidak dapat dicairkan anggarannya .</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>" Tapi hal itu sebenarnya bukan lah rana kami untuk melakukannya. Itu tergantung dari instansi terkait yang lebih berkompeten. Kami hanya mengelola keuangan yang disodorkan, " jelasnya .</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Najamuddin juga menambahkan, penangguhan pencairan untuk anggaran proyek itu bisa saja dipertimbangkan untuk ditangguhkan jika ada lembaga resmi seperti LSM resmi yang bersurat terkait hal itu.***</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p><br>( <strong>Subaer</strong> )</p> <!-- /wp:paragraph -->

Sumber: