Forum Bisnis dan Investasi Inovasi Berbasis Alam Hasilkan Komitmen Pendanaan USD 2,65 Juta untuk Kabupaten Sig

Forum Bisnis dan Investasi Inovasi Berbasis Alam Hasilkan Komitmen Pendanaan USD 2,65 Juta untuk Kabupaten Sig

<strong>diswaysulsel.com, SIGI </strong>- Bertepatan dengan momen ulang tahun, upaya pembangunan lestari di Kabupaten Sigi mendapat dukungan swasta dan mitra bisnis dalam bentuk komitmen pendanaan. Setidaknya ada tiga komitmen pendanaan yang berhasil dikantongi untuk mengembangkan tiga komoditas dari Sigi. Komitmen ini disampaikan dalam Forum Bisnis dan Investasi Inovasi Berbasis Alam pertama yang berlangsung di Bukit Indah Doda pada Jumat, 23 Juni 2023 lalu. Noverian selaku Co-Founder Java Kirana mengatakan Java Kirana, perusahaan yang fokus pada komoditas kopi berkomitmen untuk membantu Kabupaten Sigi dalam mengembangkan komoditas kopi senilai minimal US$ 2 juta. “Kami melihat ada potensi yang sangat besar untuk meningkatkan kualitas kopi di Sigi dari sentralisasi pasca panen dan komersial servis, logistik dan trading,” kata Noverian. Sementara dari komoditas cokelat, dukungan datang dari Katalys yang tertarik mengembangkan bisnis agroforestri kakao di Desa Omu. Katalys berkomitmen membuka akses pendanaan senilai US$  500.000. “Tujuannya menciptakan sistem bisnis yang berkelanjutan dengan konservasi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat untuk proyek hilirisasi kakao dimulai dari Desa Omu,” beber Peter Witkamp selaku Co-Founder &amp; Partner Katalys. Dari komoditas vanili, palmarosa, dan sereh wangi, Conservana Spices berkomitmen membangun pabrik pengolahan vanili menjadi vanilla dan produk turunan lainya dengan nilai sekitar US$  125.000. Conservana Spices merupakan perusahaan yang memastikan bahwa semua produk yang dibuat diperoleh melalui metode yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Perusahaan ini mengolah hasil hutan bukan kayu dari hutan lindung Indonesia, seperti buah vanili, biji kopi, tanaman minyak atsiri. Perusahaan yang berbasis di Bali ini mengolah hasil hutan bukan kayu ini menjadi produk akhir yang siap dikonsumsi seperti rempah-rempah dan bahan untuk makanan dan industri minuman. “Kami memproduksi, mengemas, dan mendistribusikan produk ini baik secara lokal maupun global. Tujuan kami adalah meningkatkan mata pencaharian masyarakat hutan dengan menghidupkan kembali budaya berkebun hutan tradisional dan memperluas pertanian cerdas iklim," urainya. Ketut Maliawan selaku Founder Conservana Spices menambahka bahwa strategi ini akan membantu melindungi ekosistem hutan, memulihkan habitat satwa liar, dan mengurangi dampak perubahan iklim. Ia memilih Sigi dan berkomitmen membangun pabrik pengolahan karena selama ini, Conservana Spices telah mengekspor produknya ke Inggris, Eropa, Jerman, Jepang dan China. Tahun ini, Conservana Spices sudah mendapat purchase order U$ 36O ribu. Selain sektor swasta, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia juga berkomitmen mengikutsertakan pelaku UMKM untuk ikut dalam pameran di luar negeri. Sementara itu Nur Kholis perwakilan FEB UI turut mengikutsertakan UMKM dalam pameran di Inggris yang akan diselenggarakan pada bulan depan "Saya kira mengembangkan komoditas berbasis alam menjadi salah satu upaya kabupaten Sigi untuk lepas dari model bisnis konvensional dan konservatif untuk menjaga lingkungan dan mensejahterakan masyarakat," pungkasnya. (*)

Sumber: