3 Maba FK Unismuh Dianiaya Senior Saat Ospek, Korban Alami Patah Tulang dan Pendarahan
<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR </strong>- Praktek kekerasan senior terhadap Mahasiswa Baru (Maba) terjadi di Kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar. Tiga korban mengalami pendarahan dan patah tulang saat mengikuti kegiatan Orientasi Mahasiswa Baru (Ospek). Aksi biadap yang dilakukan para senior tersebut, saat korban mengikuti kegiatan Ospek yang dilakukan di Markas Yonif Raider 700, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Makassar, Jumat 23 Juni 2023. Tindakan para senior diluar batas kemanusiaan, pasalnya Maba berjumlah 300 orang yang mengikuti kegiatan Ospek ditarik ke dalam sebuah ruangan, lalu diinjak dan ditendang sehingga mengakibatkan tiga Maba berisial MF, IKS dan MR mengalami pendarahan dan patah tulang. "Di ruangan itu ada puluhan seniornya, kemudian mereka menutup semua pintu dan matikan lampu," ujar AM tante salah satu korban. Para pelaku tidak diketahui jelas raut wajahnya, sebab mereka menggunakan penutup wajah dan memakai helm saat melakukan aksi kekerasan didalam ruangan tersebut. Akibat aksi biadap itu, salah satu korban mengalami pendarahan di perut dan harus menjalani operasi. Bahkan ada dua kali menjalani operasi tulang rahang."Ada yang patah tulang rahang, patah tulang rusuk, dan alami pendarahan dan luka dalam," pungkasnya Dikonfirmasi Disway Sulsel, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Unismuh Makassar, Hadi Saputra membenarkan telah terjadi aksi kekerasan terhadap mahasiswa baru Fakultas Kedokteran. Pelaku diduga senior yang melakukan kegiatan orientasi pengenalan kampus atau Ospek. Saat ini, kata dia pimpinan Fakultas Kedokteran Unismuh sedang melakukan investigasi atas kejadian tersebut. "Kami masih menunggu hasil investigasi dari Fakultas Kedokteran. Semoga segera kami sampaikan hasilnya ke media," kata Hadi, Senin (26/6/2023). Menurutnya, pihak Rektorat sangat mengutuk aksi kekerasan tersebut. Unismuh juga berkoordinasi dengan kepolisian untuk melakukan penyelidikan terkait kasus ini. Kasi Humas Polrestabes Makassar AKP Lando mengaku belum mendapat informasi resmi soal kejadian tersebut. Namun pihaknya akan menelusuri soal dugaan tindak kekerasan terhadap mahasiswa baru itu. "Sejauh ini belum ada informasinya. Segera kami cek, apakah kasusnya dilaporkan ke Polsek Rappocini atau Tamalanrea," tutur Lando. Keluarga salah satu Maba yang menjadi korban aksi brutal itu, AM mengaku ada tiga rekan korban yang mengalami patah tulang dan sedang menjalani perawatan intensif di salah satu Rumah Sakit di Makassar. "Dekannya bilang ini pengkaderan tanpa izin dari fakultas, namun panitia menyangkal dan bilang panitia mendapatkan izin dekan dan tidak mungkin panitia bikin kegiatan tanpa izin," ungkap AM. Adapun pengkaderan dimulai hari Jumat 23 Juni lalu, semua peserta melampirkan surat keterangan sehat karena sebelum pengkaderan panitia minta surat keterangan sehat.(nin)
Sumber: