Rombongan Siswa MTs Patangnga Bone Alami Kecelakaan Maut, 2 Tewas, Lainnya Luka Berat

Rombongan Siswa MTs Patangnga Bone Alami Kecelakaan Maut, 2 Tewas, Lainnya Luka Berat

<strong>diswaysulsel.com, BONE </strong>- Dua siswa (Pelajar) MTs  Patangnga, meregang nyawa  akibat kendaraan Pick up yang ditumpanginya terbalik  di desa Waji  Kecamatan Tellu Siattinge sekitar pukul 11.00, Sabtu (19/8). 2 Kritis serta 7 siswa lainnya  saat ini sedang dirawat intensif di Rumah sakit Hafsah kabupaten Bone. Kecelakaan tragis dan tunggal ini disinyalir karena muatan mobil Pick up Gradn Max dengan Nomor Polisi  DW 8786 AG, memuat 23 siswa -siswi yang hendak berlibur disalah satu permandian di desa lanca kecamatan Tellu Siattinge. Kedua siswa yang meninggal tersebut yakni Aisyah (14) asal Dusun Patanga dan Rafika Sefiani (14) Dusun Weddae Desa Patanga. Keduanya pun sudah dipulangkan oleh orang tua korban untuk di makamkan di Desa Patanga. Kronologis kejadian maut  tersebut dari informasi yang dihimpun ,bahwa selain karena kelebihan muatan,sopir diduga juga masih belum mahir serta membawa mobil dalam kecepatan tinggi dan berjalan zig-zag . Kepada Disway, Kasat Lantas Polres Bone, AKP Desi mengatakan bahwa berdasarkan olah TKP dan keterangan saksi bahwaMobil Daihatsu Grandmax dengan No.Pol DW 8786 yang dikemudikan oleh Suhandi , Salah satu Guru Honorer Mts Patangnga bergerak dari arah Utara ke Selatan dengan kecepatan tinggi. “Ban belakang sebelah kanan kempes sehingga mobil tersebut lepas kendali oleng kekiri kemudian kekanan dan langsung terbalik di kebun milik warga yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan lalulintas,” terang AKP Desi, Sabtu (19/8/2023). <img class="aligncenter size-full wp-image-17703" src="https://diswaysulsel.com/wp-content/uploads/2023/08/WhatsApp-Image-2023-08-19-at-03.34.33.jpeg" alt="" width="768" "512" /> Sementara itu ,beberapa siswa yang selamat dan hanya mengalami luka ringan telah mendapatkan perawatan di puskesmas setempat. Namun beberapa orang tua siswa yang mengalami  kecelakaan rata-rata menyalahkan pihak sekolah dan dianggap telah lalai. Seperti yang  diungkapkan oleh  salahbsatu orang tua Korban ,HR, warga Desa Waji bahwa  dalam kecelakaan ini yang harus di salahkan adalah pihak sekolah . "Saya sangat kecewa dengan pihak sekolah. Selain tidak didampingi  juga membiarkan para siswanya menaiki kendaraan yang berlebihan " ungkapnya sambil menangis . Beberapa kesaksian dari beberapa siswa yang selamat dan hanya mengalami luka ringan menjelaskan jika sopir yang membawa mobil tersebut selain belum terlalu mahir juga dinilain ugal-ugalan dalam keadaan kecekatan tinggi. "Dari awal memang sudah diingatkan untuk tidak laju karena muatannya terlalu banyak tetapi jalannya mobil memang cepat dan sedikit oleng hingga mobil  tiba-tiba terbalik," jelasnya. (Subaer)

Sumber: