Dosen FKM UMI Edukasi Warga Gowa, Manfaatkan Kelor Jadi Obat Diabetes
<strong>diswaysulsel.com, GOWA </strong>- Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Muslim Indonesia menggelar pengabdian kepada masyarakat pada Kamis (28/9) di Desa Parangloe Kecamatan Pattalassang, Kabupaten Gowa. Mengangkat tema pengabdian tentang “Edukasi Pangan Halal Berbasis Minuman Herbal Teh Kelor Kayu Manis pada Penderita Diabetes”. Kegiatan tersebut terselenggara berkat dukungan dari Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPkM) Universitas Muslim Indonesia sebagai penyandang dana dari kegiatan yang diikuti sebanyak 50 warga Desa Parangloe. Bertindak sebagai Ketua Pelaksana Kegiatan PKM Dosen UMI, Nur Wahyuni Munir, S.Kep, Ns, M.Kep, Sp.Kep.MB didampingi anggota pelaksana Safruddin, S.Kep, Ns, M.Kep, Mansur Sididi, SKM., M.Kes dan dua anggota yang dilibatkan dari mahasiswa. Nur Wahyuni Munir, S.Kep, Ns, M.Kep, Sp.Kep.MB dalam sambutannya mengatakan bahwa pemilihan Desa Parangloe sebagai lokasi pengabdian karena merupakan daerah mitra pengabdian UMI. “Pemilihan teh kelor kayu manis karena kelor mudah didapatkan termasuk ditanam di pekarangan rumah dan kandungan gizi serta manfaat kelor kayu manis sangat baik untuk menurunkan kadar glukosa darah sehingga baik dikonsumsi untuk penderita diabetes terutama penderita yang sering mengkonsumsi teh,” ungkap Nur Wahyuni kepada Disway Sulsel, Sabtu (30/9/2023). Ia berharap bahwa setelah kegiatan ini dapat meningkatkan keterampilan masyarakat yang hadir dalam pembuatan teh herbal kelor kayu manis yang menurut hasil penelitian mampu menurunkan kadar glukosa darah dan harapannya glukosa darah penderita diabetes di Desa Parangloe terkontrol. Kegiatan ini didampingi oleh tiga orang petugas dari Puskesmas Parangloe. Salah satu penangung jawab program, Jumriani mengucapkan terima kasih kepada pihak UMI karena Desa Parangloe masih dipercaya untuk dijadikan lokasi pengabdian. “Kegiatan ini sangat bermanfaat dan masyarakat bisa memaksimalkan konsumsi kelor dengan lebih baik,” kata Jumriani. Menurut salah seorang peserta yang juga sebagai kader mengatakan ia sangat bersyukur dan berterima kasih ada lagi ilmu baru yang didapatkan tentang teh herbal kelor kayu manis. “Saya sangat bersyukur dan berterima kasih karena melalui pelatihan ini ada ilmu baru yang di dapatkan khusunya pembuatan teh herbal kelor kayu manis,” tukasnya.
Sumber: