Sufirman Rahman Dilantik Jadi Rektor UMI, Paparkan Program Hingga Beri Sinyal Rombak Jajarannya

Sufirman Rahman Dilantik Jadi Rektor UMI, Paparkan Program Hingga Beri Sinyal Rombak Jajarannya

<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR </strong>- Sufirman Rahman telah resmi dilantik menjadi Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) di Auditorium Al Jibra, Kompleks Kampus UMI, Selasa 14 November 2023. "Saya diberi amanah sebagai rektor yang ke-13. Oleh karena itu, apa yang telah dicapai oleh rektor-rektor sebelumnya, adalah modal bagi saya. Modal yang penting bagi kita semua untuk melangkah ke depan," tegasnya saat memberi sekapur sirih (pengantar) selepas dilantik. Sufirman menang telak dan mendapatkan suara terbanyak dalam pemilihan rektor. Prof Sufirman memperoleh 53 suara dari total 61 suara mengalahkan dua kandidat lainnya, yakni Prof Zakir Sabara meraih 7 sedangkan Prof La Ode Husen hanya meraih 1 Suara. Sufirman dilantik langsung oleh Ketua Yayasan Wakaf Umi Prof Masrurah Muchtar, bahkan mantan Rektor UMI Prof Basri Modding juga ikut menyaksikan pelantikan. Ia duduk dibarisan kedua bersama para pengurus dan dosen UMI. Selepas acara, Prof Basri juga bersalaman dan berpelukan dengan Sufirman. Diketahui, Basri Modding telah diberhentikan sebagai Rektor UMI karena diduga terlibat dengan kasus korupsi di lingkup universitas beralmamater hijau tersebut. Ia diduga menyelewengkan dana sekitar 28 miliar. Tetapi Sufirman menjelaskan bahwa semuanya sudah selesai dan berjalan dengan baik melalui proses audit. "Itu sudah lewat dan UMI punya mekanisme sendiri untuk menyelesaikan dan alhamdulillah sudah berjalan dengan baik, ada audit dan sebagainya," singkatnya kepada awak media selepas acara pelantikan. "Suasana dan kondisi kampus yang awalnya sangat tidak kondusif, alhamdulillah, mampu kita lewati dengan baik. Tanpa ada benturan, tanpa adanya jatuh korban. Sampai pada masa kondisi normal kembali, yaitu berjalannya kembali seluruh aktivitas kampus," tuturnya. Lebih lanjut, Sufirman menegaskan akan melanjutkan visi pendahulunya yang baik yakni membuat UMI menjadi perguruan tinggi berkelas dunia. "Kami lanjutkan dan akan lanjutkan dengan cara semua variabel ke arah itu akan kami genjot perkuat terus," tegasnya. Dalam waktu dekat ini, Sufirman juga akan melakukan perombakan kabinet di tubuh UMI, seperti Wakil-Wakil Rektor dan jajarannya kebawah. "Kabinet itukan saya katakan siapapun punya kompetensi untuk mengemban tugas dan tantangan berat kedepan kita akan sama sama. Untuk kali ini memang karena kita sibuk baru insya Allah dalam beberapa hari kedepan akan diskusi dan usulkan ke yayasan dan pada waktunya nanti insya allah," terangnya. Sebelumnya ia pernah mengatakan akan mempertahankan orang-orang yang dapat bersinergi dan bekerja sama sesuai dengan visinya. Selain itu, Sufirman juga menerangkan program prioritasnya kedepan, termasuk dalam mengembankan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan zaman, reformasi konten pendidikan melalui digitalisasi, dan mempersiapkan mahasiswa UMI sebagai SDM yang handal di dunia kerja. "Terakhir, menciptakan sistem riset yang dikolaborasikan dengan pemerintah dan industri," imbuhnya. Disisi lain, Ketua Yayasan Wakaf Umi, Prof Masrurah Muchtar berharap, dibawah kepemimpinan rektor baru ia ingin UMI menjadi semakin baju dan menjawab semua peluang dan tantangan. "Kita ingin UMI semakin maju kedepan karena masih banyak hal yang bisa dilakukan kedepan, banyak peluang yang bisa kita raih dan saya harap dengan rektor baru ini bisa melanjutkan yang baik, ditingkatkan sebagai lembaga pendidikan dan dakwah," pungkasnya. Selain itu, ia juga menitipkan program umroh gratis bagi civitas akademika dan mahasiswa UMI yang berprestasi dapat dilanjutkan di zaman Sufirman. "Sebagian yang telah kami programkan pada 2 periode yang lalu yaitu sudah ada lebih 400 orang yang kami berikan umroh naik haji," harapnya, sembari berkata masih banyak yang belum mendapatkan jatah Umrah. Ia juga menegaskan bahwa di tubuh UMI tidak boleh ada yang namanya pilih kasih, apabila berprestasi akan diberikan apresiasi dan bila melanggar akan diberikan hukuman. "Jika ada yang berprestasi kita berikan reward kalau ada yang melanggar kita berikan punishment," tegasnya. (Fath)

Sumber: