Puluhan Jurnalis Terbunuh di Gaza, Koalisi Organisasi Pers di Sulsel Gelar Aksi Solidaritas
<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR </strong>- Sejumlah organisasi pers terdiri dari Perhimpunan Jurnalis Indonesia (PJI) Sulsel, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Makassar, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sulsel, Pewarta Foto Indonesia (PFI) Makassar dan Ruang Jurnalis Perempuan Sulsel tergabung dalam Koalisi Jurnalis Sulawesi Selatan untuk Jurnalis di Jalur Gaza mengelar aksi solidaritas peduli bela Palestina di bawah Jembatan Layang (Fly Over) Makassar, Sulawesi Selatan. "Aksi ini adalah aksi solidaritas untuk teman kita sesama jurnalis yang berada Jalur Gaza. Aksi ini kami harap didengar seluruh pihak dan kami mendorong agar dugaan pembunuhan 57 jurnalis serta hilangnya beberapa rekan jurnalis pasca kejadian serangan di Gaza di dorong sampai ke pengadilan internasional," ujar inisiator aksi Syafril Rahmat di sela kegiatan, Senin malam. Ketua PJI Sulsel ini berharap aksi bela jurnalis terus berlanjut ke daerah lain sehingga jurnalis kedepannya tidak mengalami hal yang sama diperlakukan tidak manusiawi. Mengingat nasib jurnalis yang bertugas di Jalur Gaza tidak mendapat perlindungan hingga harus terbunuh. "Khusus di Sulsel kami telah berkomitmen bersatu untuk memperjuangkan kerja-kerja jurnalis secara bersama-sama," papar pria disapa akrab Ariel ini. Selain aksi bela Jurnalis yang bertugas di Palestina, pihaknya juga bekerja sama dengan lembaga donasi kita bisa.com dalam hal penghalangan dana kemanusiaan untuk korban perang di Jalur Gaza Palestina. "Aksi ini juga kita bekerja sama dengan lembaga donasi, kita menggalang donasi yang akan kita serahkan kepada relawan kitabisa.com. Insya Allah kita serahkan secara simbolis. Meski jumlahnya tidak banyak, tapi minimal bisa dibawa ke saudara kita di Gaza," ucapnya menambahkan. Dalam aksi itu, sejumlah perwakilan dari organisasi pers menyampaikan orasi kemanusiaan secara bergantian atas keprihatinan nasib jurnalis yang bertugas di Jalur Gaza dan warga Palestina. Salah seorang mahasiswa dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar bernama Adhan juga tampil membawa tektrikal monolog yang menggambarkan kondisi di Gaza. Dalam aksi itu, dibacaka pula pernyataan sikap yakni mengecam dan mengutuk keras segala serangan pasukan Israel yang membunuh ribu jiwa mulai anak-anak, perempuan, lansia hingga para Jurnalis. Mendesak Dewan Keamanan PBB untuk turun tangan menghentikan perang serta menyelamatkan warga sipil di Palestina dan melindungi penuh rekan-rekan Jurnalis di Gaza saat melakukan peliputan. Mendukung penuh seluruh rekan-rekan jurnalis mengabarkan kondisi kekinian dengan menyajikan fakta-fakta kejahatan perang serta dugaan pelanggaran HAM oleh pasukan Israel. Mengimbau agar dalam menyajikan informasi di Jalur Gaza tetap mengutamakan Jurnalisme Damai dan mengutamakan kepentingan warga sipil yang menjadi korban operasi serangan militer Israel. Mendukung penuh Lembaga Committee to Protect Journalist (CPJ) atau Komite Perlidungan Jurnalis untuk melakukan penyelidikan atas dugaan pembunuhan 57 orang jurnalis, hilangnya tiga orang jurnalis dan membebaskan 19 orang jurnalis yang dilaporkan ditangkap. Mendesak Mahkamah Kejahatan Internasional atau International Crime Croumont (ICC) mengusut dugaan kejahatan perang di Palestina. Dan Meminta dukungan agar seluruh masyarakat Indonesia dan dunia bersama-sama mendoakan, menyalurkan bantuan bagi rakyat Palestina, dan termasuk Palestina lepas dari tekanan Israel serta peperangan dihentikan. (Rusli)
Sumber: