Appi Tunggu Perintah Partai untuk Maju Pilwali Makassar, Siap Tinggalkan Kursi DPRD Sulsel

Appi Tunggu Perintah Partai untuk Maju Pilwali Makassar, Siap Tinggalkan Kursi DPRD Sulsel

<strong>diswaysulsel.com</strong> - Caleg terpilih DPRD Sulsel dari Partai Golkar, Munafri Arifuddin (Appi) menegaskan, masih menunggu perintah partai untuk menyatakan sikap maju di Pilwali Makassar pada November 2024 nanti. Sekalipun telah mengantongi surat tugas dari DPP Partai Golkar untuk bertarung di Pilwali Makassar. Appi mengatakan, apabila surat tugas DPP Partai Golkar yang diterimanya telah berubah menjadi rekomendasi usungan di Pilwali Makassar, ia siap tinggalkan kursi DPRD Provinsi. Meski Appi yang meraih 29.803 suara di Dapil 1 DPRD Sulsel (Makassar A) menguat mengisi unsur pimpinan DPRD Provinsi dari Partai Golkar. "Kalau diamanahkan oleh partai, diberikan kepercayaan oleh partai untuk jalan ke sana (maju Pilwali Makassar), partai harus kita dahulukan. Kalau partai bilang maju, tidak ada alasan, mau jadi apapun di sana (di DPRD Sulsel), tinggalkan untuk itu," tegas Ketua DPD II Golkar Makassar itu kepada wartawan di Hotel Aryaduta, Kamis, (21/3/2024). Di bawah kepemimpinan Appi, Golkar Makassar mengalami tren positif di Pemilu 2024, jika dibandingkan Pemilu sebelumnya. Di mana, hasil Pemilu 14 Februari 2024 lalu, Golkar berhasil meningkatkan kursi dari lima menjadi enam di DPRD Makassar. Kemudian posisi Golkar di unsur pimpinan DPRD Kota turut mengalami peningkatan dari Wakil Ketua III jadi Wakil Ketua I. "Ada progres peningkatan yang bisa kami lakukan, walaupun jauh dari apa yang kami targetkan dari posisi kursi. Dalam posisi suara kami banyak, tapi kami tidak banyak dalam posisi kursi, sehingga hanya bisa menambah satu kursi di Kota Makassar," katanya. "Memang sangat menarik pemilihan legislatif tahun ini, karena standarisasi perolehan suara itu naik sangat tinggi. Dulu suara partai yang sampai 5 ribu menuju ke 6 ribu sudah hampir lolos, sekarang 7 ribu pun tidak lolos," sambungnya. Dengan kondisi tersebut, diakui Appi, menghadapi Pilwali Makassar perlu membangun strategi yang matang. Termasuk mengevaluasi pola kerja - kerja elektoral struktur kepartaian hingga tingkat ranting dengan mengacu hasil Pemilu 14 Februari lalu. " Sehingga memang strategi yang harus kita jalankan ke depan nantinya harus membedah, dan harus menambah kemampuan yang paling pertama. Kemampuan individu dan konsolidasi secara kepartaian ini harus dimaksimalkan dan intens ke bawah," ucapnya. Di sisi lain, Appi mengungkapkan, pihaknya telah membangun komunikasi dengan sejumlah partai politik untuk menatap Pilwali. Komunikasi telah terbangun bersama PKB yang berhasil mengunci lima kursi DPRD Makassar. Jika koalisi Golkar - PKB teruwujud, secara otomatis telah memenuhi syarat pengusungan 20 persen kursi di DPRD Makassar, yakni 10 kursi. Koalisi ini pun bukan hal mustahil untuk terealisasi, mengingat Appi dan Ketua DPC PKB Makassar Fauzi Andi Wawo punya hubungan yang baik. "Sejauh ini kami komunikasi secara kepartaian dan didasari dengan hubungan kedekatan persahabatan dengan PKB. Tentu hal yang sangat positif bagi kami, karena PKB sendiri tahun ini punya lima kursi, digabung dengan Golkar ada 11 kursi cukuplah untuk mengusung," ucapnya. Namun demikian, jika ditakdirkan maju di Pilwali Makassar, Appi akan menimbang secara matang figur yang akan digaet sebagai pendamping. Apalagi konstelasi Pilwali Makassar sulit untuk ditebak, karena tidak ada petahana dan akan menjadi tarung bebas setiap kandidat. " Kita juga harus melihat geopolitik yang ada, apakah dengan PKB saja sudah cukup, partai nasionalis, religius. Apakah harus ditambah dengan satu partai lain? Ini menjadi pertimbangan," imbuhnya.

Sumber: