Paket Seto – Azhar Menguat di Pilwali Makassar, Koalisi Gerindra – PKB Mulai Terbangun

Paket Seto – Azhar Menguat di Pilwali Makassar, Koalisi Gerindra – PKB Mulai Terbangun

<strong>diswaysulsel.com</strong> - Wacana paket mantan Bupati Sinjai Andi Seto Gadista Asapa dan Anggota DPRD Sulsel Azhar Arsyad di Pilwali Makassar, November 2024, semakin menguat. Arah koalisi Partai Gerindra dan PKB pun mulai terbangun. Apabila koalisi ini terealisasi, syarat 20 persen kursi DPRD Makassar untuk pengusungan pasangan calon telah terpenuhi. Di mana, pada Pileg 14 Februari lalu, Gerindra berhasil mengantongi enam kursi dan PKB lima kursi. Sekretaris DPW PKB Sulsel, Muhammad Haikal mengatakan, komunikasi dengan Partai Gerindra menghadapi Pilwali Makassar berjalan intens. Meski bersifat informal. "Kalau secara informal antar partai, komunikasi berjalan terus, misalnya PKB dengan Gerindra atau PKB dengan partai lain itu berjalan. Tinggal dari komunikasi informal ini, kalau komunikasi sama, cita citanya sama, apa yang mau dilakukan sama, tinggal dibuatkan yang sifatnya formal," kata Haikal kepada wartawan, Kamis, (25/4/2024). Haikal mengakui, wacana paket Seto - Azhar di Pilwali merupakan aspirasi sebagian kader. Apalagi Seto dan Azhar punya kedekatan secara historis. Di mana ayah Seto, Alm. Andi Rudiyanto Asapa pernah berkecimpung dengan Azhar Arsyad di LBH Makassar. "Kalau aspirasi yang berkembang, kami potret, salah satunya itu mendorong ketua DPW paket dengan Andi Seto, salah satu, yang saya tangkap terakhir itu dengan beliau (Seto - Azhar)," katanya. " Secara historis, kan begini, mantan Bupati Sinjai ini dengan ketua DPW (Azhar Arsyad) cukup dekat. Dan bapaknya beliau (Andi Seto) pernah Direktur LBH di Makassar sama - sama latar belakangnya, banyak mengadvokasi rakyat. Secara historis, bapak beliau itu dekat dengan Ketua DPW dan secara perjuangan. Saya liat dengan beliau juga sangat dekat. Sekali lagi cita cita mengurusi rakyat itu pendahulu bisa kita praktekkan kalau kita dikasih kesempatan mengurusi kota ini," harap Haikal. Senada juga diutarakan Andi Seto ketika sowan dengan pengurus PKB Sulsel. Di hadapan Ketua Bappilu PKB Sulsel Syamzu Rizal, Sekretaris PKB Sulsel Muhammad Haikal dan Ketua Bappilu PKB Makassar Basdir, Seto mengakui, dirinya dan partai besutan Muhaimin Iskandar tersebut punya historis yang baik. "Pada intinya seperti yang disampaikan oleh pak Sekretaris, memang khusus untuk PKB ini saya juga sebenarnya sudah ada sejarah, karena dulu di Sinjai saya mendapatkan dukungan dari PKB pada saat maju sebagai calon Bupati di Kabupaten Sinjai, jadi kami punya sejarah dengan PKB cukup panjang," katanya. " Tentu silaturahmi dan kerjasama yang selama ini saya dengan PKB, kita harap bisa kita jalin lagi di Makassar. Mudah-mudahan bisa membawa kebaikan untuk masyarakat di Makassar," harapnya. Lebih jauh, Andi Seto mengamini, komunikasi yang dijalin bersama PKB dapat berbuah rekomendasi di Pilwali Makassar. Apalagi di partainya sendiri, Gerindra, kata Seto juga sementara berproses. "Insyaallah kami akan mengikuti prosedur-prosedur pendaftaran yang ada di PKB, saya juga masih berproses di Gerindra," katanya. Di samping itu, Seto mengungkapkan, hasil pertemuannya dengan Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad beberapa waktu lalu, mengenai keinginannya berpindah ruang pertarungan dari Pilkada Sinjai ke Pilwali Makassar menunjukkan hal positif. " Untuk berpindah (pertarungan) ke daerah lain, butuh restu dan izin dari pimpinan partai, karena tentu partai berharap bahwa kalau kita berpindah melihat peluang dan melihat kemampuan, dan alhamdulillah kemarin hasil sowan kami atau minta izin kami kepada pimpinan-pimpinan partai kami diizinkan untuk bersosialisasi di masyarakat yang ada di Makassar," ucapnya. Berkenan dengan itu, Ketua Bappilu PKB Sulsel, Syamsu Rizal (Deng Ical) menambahkan, pertemuan dengan Andi merupakan komunikasi informal. Sehingga ketika proses formal berjalan menatap Pilwali Makassar sudah ada pilihan. "Kita juga punya kesempatan untuk mengukur secara ilmiah, jadi kita banyak variasi-variasi kemungkinan lah. Yang intinya terbuka bagi siapa saja, tentu ada pertimbangan-pertimbangan teknis, termasuk bagaimana kebijakan-kebijakan strategis nasional di level regional, kita pertimbangkan semuanya. Jadi tidak ada yang berdiri sendiri, ada ketergantungan-ketergantungan yang ada saling mempengaruhi lah ya," katanya. Diakui Deng Ical, PKB terbuka kepada semua partai untuk melakukan penjajakan. Termasuk Partai Golkar yang mendorong Munafri Arifuddin di Pilwali Makassar. "Jadi proses formal belum ada, tapi proses informal ini semua sudah jalan," imbuhnya. &nbsp;

Sumber: