DP3A Kembangkan Shelter Warga di Longwis
<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR </strong>- Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Makassar semakin memassifkan pembentukan shelter warga di Lorong Wisata (Longwis). Shelter Warga ini merupakan wadah bagi masyarakat untuk berembuk menyelesaikan berbagai permasalahan perempuan dan anak. Kepala Dinas DP3A Kota Makassar, Achi Soleman mengatakan, jumlah shelter warga yang ada di Longwis saat ini sebanyak 85. Ke depannya akan dilakukan penambahan. "Kalau sekarang itu, dari 154 kelurahan, sudah ada terbentuk 85 shelter warga. Kita secara bertahap semoga nanti tahun 2025 semua sudah terbentuk masing - masing kelurahan," ucap Achi, Senin, 15 Juli 2024. Dia menjelaskan, keberadaan Shelter Warga ini hasilnya tidak terlihat secara langsung. Tetapi manfaatnya cukup positif. “DP3A tidak seperti dinas lain yang pengerjaannya langsung, terlihat secara nyata atau fisik. Kami lebih ke edukasi dan sentuh hati warga. Apalagi di Longwis, shelter warga akan lebih aktif,” ucapnya. Selain itu, Achi menyebutkan setelah terbentuk anggota shelter warga, mereka akan bertugas mengedukasi dan mengidentifikasi kasus yang mengarah pelecehan seksual, kekerasan dalam Rumah Tangga dan tidak terpenuhinya hak-hak anak. “Jadi nanti cari empat tetanggata empat ke kanan dan empat ke kiri dari rumah kita ajak diskusi dan edukasi. Kalau ada perlu bantuan kita bantu dan komunikasikan langsung oleh Binmas dan Babinsa setempat. Kami DP3A juga akan turun membantu,” katanya. Achi mengamini, keberadaan shelter warga akan membantu masyarakat yang ada di Longwis. "Kalau saya tentunya akan menjawab sangat bermanfaat, lebih lagi upaya untuk pencegahan, kalau misalkan ada kasus tentunya manajemen penanganannya ini lebih terarah, mereka mendampingi, mereka tahu rujukannya ke mana. Kalau misalkan UPT DP3A dia sudah tahu di situ mekanisme dan penanganannya secara menyeluruh dalam hal ini konferensi," ucapnya. Sementara itu, Camat Panakukang, Ari Fadli mengatakan, shelter warga menjadi tempat masyarakat untuk menyelesaikan masalah rumah tangga. Selain itu dapat menjadi tempat untuk sosialisasikan program pemerintah. "Tentunya shelter warga ini banyak manfaatnya bagi masyarakat, bisa menjadi tempat untuk menyelesaikan masalah di tengah - tengah masyarakat, persoalan rumah tangga, bisa juga menjadi bagian bagian yang mensosialisasikan program pemerintah,"ucap Ari Fadli. Selain itu, dia mengungkapkan, di wilayahnya biasanya yang menjadi tempat shelter warga adalah tokoh masyarakat, sehingga mampu selesaikan masalah. "Ada. Konflik konflik masyarakat kadang kalanya diselesaikan Babinsa diselesaikan di shelter warga. Rata rata yang menjadi tempat shelter warga itu adalah tokoh tokoh masyarakat. Jadi, mereka bisa selesaikan masalah yang ada di masyarakat,"ucapnya. (Jun/C)
Sumber: