Kantor KPU Sinjai Dikepung Massa, Ratusan Personel Pengamanan TNI Polri Diterjunkan

Kantor KPU Sinjai Dikepung Massa, Ratusan Personel Pengamanan TNI Polri Diterjunkan

<strong>diswaysulsel.com, SINJAI -</strong> Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Sinjai, yang terletak di Jalan Bhayangkara, Kelurahan Bongki, Kecamatan Sinjai Utara, dikepung massa. Mendapat info adanya aksi massa didepan kantor KPU, Kapolres Sinjai, AKBP Harry Azhar langsung menerjunkan ratusan personel pengamanan gabungan TNI Polri untuk menghalau massa. Ternyata, aksi ratusan massa yang mengekupung Kantor KPUD Sinjai adalah kegiatan simulasi yang digela oleh Kepolisian Resor Sinjai yang merupakan kesiapan aparat keamanan dan peralatan yang dipersiapkan dalam menghadapi berbagai potensi gangguan keamanan yang bisa terjadi selama proses Pilkada serentak 2024 yang akan datang. AKBP Harry mengatakan, kegiatan ini merupakan gambaran situasi yang mungkin terjadi dan akan dihadapi dalam pelaksanaan pengamanan Pilkada serentak yang akan dilaksanakan pada Hari Rabu 27 November 2024 yang akan datang. "Tujuan dari kegiatan ini diharapkan semua personil Polres Sinjai nantinya sudah bisa memahami protap yang harus dilakukan secara tegas dan terukur berdasarkan undang-undang bila dikemudian hari terjadi kejadian serupa," ujarnya. Harry menjelaskan, kegiatan latihan simulasi sistem pengamanan kota (sispamkota) ini telah disiapkan skenario tertentu sebagai dasar latihan kesiapan. Dimana kita tidak boleh underestimate, persiapan harus dilakukan dengan matang dan terencana. "Dengan dilaksanakannya simulasi ini, agar nanti dilaksanakan se-riil mungkin. Dengan kondisi dimana keadaannya itu adalah yang paling terburuk bisa terjadi,” jelasnya. Lebih jauh, Harry menjelaskan bahwa simulasi ini meliputi berbagai tahapan, dimulai dari kondisi aman hingga situasi yang memuncak pada tindakan anarkis. Dia menekankan pentingnya simulasi ini sebagai bukti komitmen dalam menjamin keamanan Pilkada serentak 2024 pada bulan November 2024 nanti, khususnya di Kabupaten Sinjai. Pentingnya mematuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam langkah yang akan diambil, termasuk memastikan bahwa tindakan yang diambil sesuai dengan aturan hukum. Adapun skenario yang disiapkan, Harry menyebutkan adalah diasumsikan ada sekelompok massa yang tidak puas dan menduga adanya kecurangan yang telah dilakukan oleh KPPS, sekelompok massa tersebut berencana akan melaksanakan aksi unjuk rasa dikantor KPUD Sinjai. “Pada situasi ini, pimpinan memerintahkan kepada Kabag Ops untuk mengirimkan tim negosiator dan tim pengendali massa “Kemudian diasumsikan massa sudah tiba di Kantor KPU dan mulai menggelar orasi.” jelasnya Diasumsikan jika situasi makin memanas dan massa mulai anarkis. Pimpinan pun memerintahkan agar personel pengamanan ditambah. Di sisi lain, tim negosiator terus mengimbau massa untuk melaksanakan aksi unjuk rasa sesuai dengan aturan hukum. “Disaat situasi makin tidak terkendali, petugas melakukan tindakan tegas dan terukur guna membubarkan massa sesuai dengan Perkap 16 tahun 2006, ” terangnya. Setelah serangkaian tindakan tegas dan terukur, pihak keamanan akhirnya dapat menguasai keadaan. Tim medis pun diterjunkan untuk menyisir petugas atau massa yang mengalami cedera. “Dengan kegiatan simulasi Sispamkota ini, diharapkan personel yang diterjunkan mendapatkan gambaran dalam melakukan pengamanan pada situasi-situasi tertentu. Sehingga mengetahui cara bertindak.” tambahnya. Harry menambahkan, kita semua berharap kejadian yang tergambar pada latihan ini semoga tidak terjadi, saat ini kita terus melakukan upaya-upaya preemtif dan preventif. Masyarakat diimbau untuk tetap menjaga situasi kondusif dan bekerja sama dengan aparat keamanan demi suksesnya Pilkada 2024. "Kesiapan dan soliditas aparat keamanan diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat dalam menghadapi pesta demokrasi ini," pungkasnya. <strong>Penulis: Andi Irfan</strong>

Sumber: