Parpol DIA Kawal Suara Pileg ke Pilgub

Parpol DIA Kawal Suara Pileg ke Pilgub

<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR </strong>- Partai politik pengusung pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto dan Azhar Arsyad memasang strategi demi menjaga suara pada Pemilihan Legislatif (Pileg) pada Februari lalu, untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel 2024. Diketahui bahwa parpol koalisi DIA terdiri dari 3 parpol parlemen, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang memperoleh 326.328 suara di Pileg 2024. Kemudian Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang memiliki 389.706 suara. Sementara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memperoleh 422.051 suara. Serta terdapat partai pendukung dari parpol non-seat, Partai Buruh, Partai Garuda dan Partai Bulan Bintang (PBB). Setiap parpol yang mengusung pasangan ber-tagline "Baik untuk Sulsel" ini tentu memiliki jumlah suara sah pada Pileg kemarin. Lantas, bagaimana taktik para parpol koalisi DIA mempertahankan suara konstituennya untuk ke Pilgub Sulsel nanti? Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) PKB Sulsel, Syamsu Rizal mengatakan bahwa parpol yang dinakhodai Muhaimin Iskandar ini dalam menjaga suaranya menggunakan basis Kelompok Keluarga Binaan PKB di setiap Daerah Pemilihan (Dapil). "Ini sebenarnya rahasia tapi sudah disebutkan tadi bahwa kita berbasis pada keluarga binaan. Jadi kita ada KK Binaan di setiap Dapil, di setiap kelurahan binaan dan kecamatan binaan," sebutnya kepada Harian Disway Sulsel, Senin 9 September 2024. Deng Ical, sapaan akrab Syamsu Rizal, mengungkapkan dengan menggunakan basis KK Binaan ini PKB dalam memperluas jaringan pemilihnya pada Pilgub Sulsel. Di mana PKB mengusung Ketua DPW PKB Sulsel sendiri, Azhar Arsyad. "Jadi kita memang petakan yang mana benar-benar siap. Dan kita harapkan mereka meng-extend ke teman-temannya, ke keluarganya yang lain itu berbasis KK," jelas Deng Ical. "Jadi kita urusi itu detail ke keluarga binaan, baru kita extend (perpanjang) ke luar," tambahnya. Menurut dia, pola yang dilakukan oleh PKB ini merupakan strategi politik modern. Di mana pemilih atau konstituen terlibat langsung dalam setiap agenda politik yang diikuti oleh parpol. Bukan hanya dibutuhkan sekali dalam lima tahun saja. "Kita mau menerapkan politik modern lah. Konstituen itu bukan hanya benar-benar jadi kebutuhan politik setiap 5 tahun. Tapi kita membangun hubungan saling mempercayai jangka panjang," ungkap Caleg DPR RI terpilih ini. "Sekaligus juga melaksanakan pendidikan politik. Begini lah sebenarnya proses hubungan antara konstituen dan partainya. Bukan cuma ketemu 5 tahun sekali," sambungnya. Lebih lanjut, Deng Ical menerangkan dalam membina KK Binaan PKB, pihaknya menekankan pada 3 poin permasalahan. Yakni poin kebutuhan makanan pokok, layanan kesehatan, dan terakhir tingkat pendidikan. "Tidak boleh ada warga kita yang lapar, paling tidak makanan pokok. Tidak boleh ada warga kita yang tidak sekolah, minimal pendidikan dasar sesuai dengan program pemerintah. Tapi komitmennya kami itu minimal sampai SMP. Yang kemudian warga kita, paling tidak kita konsen betul di warga binaan kita untuk mendapatkan pengobatan," paparnya. Selain menggunakan basis KK Binaan, PKB juga mengandalkan basis jejaring keummatan. Sekretaris Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sulawesi Selatan (Sulsel), Muhammad Haekal membeberkan bahwa salah satu basis yang diharapkan menjadi support bagi Azhar Arsyad di kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel adalah jejaring keummatan. “Yang pertama kita andalkan tentu satu struktur partai, dari DPW sampai ranting. Kemudian yang kedua, anggota legislatif kita di provinsi sama di kabupaten, dan tentu jejaring keummatan,” sebut Haekal kepada wartawan, Kamis 5 September 2024. Dengan kondisi Sulsel yang sangat beragam, Haekal berharap PKB mampu meraih simpati serta dukungan dari kalangan organisasi masyarakat (ormas) keagamaan. Di mana diketahui bahwa calon wakil gubernur usungan PKB, Azhar Arsyad juga merupakan figur yang aktif sebagai kader ormas keagamaan seperti Nahdatul Ulama (NU) dan Anshor. “Kita berharap di Sulsel ini kan kondisinya plural, jadi kita berharap di-backup sama komunitas beragama seperti NU, Muhammadiyah, Wahda, kemudia kelompok-kelompok Katolik Protestan, Hindu dan Budha,” jelas Haekal. “Karena kita berada di posisi itu, kita mau lihat Sulsel ini inklusi (terbuka, red) semua bisa terakomodir. Sulsel ini kita kelola sama-sama, tidak di-drive oleh orang-orang tertentu apalagi oleh pemodal tertentu, kan berbahaya,” sambungnya. Sementara, Ketua DPW PPP Sulsel, Imam Fauzan A. Uskara menjelaskan bahwa partai 'kakbah' sendiri berkomitmen mengerahkan kekuatan masing-masing kadernya untuk memenangkan Paslon Danny-Azhar di Pilgub Sulsel. "Untuk memenangkan Pak Danny-Azhar dalam Pilgub ini, itu sudah kewajiban sebagai kader PPP," sebut Imam kepada Harian Disway Sulsel, Selasa 10 September 2024. Ketua Komisi C DPRD Sulsel ini mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan Bimbingan Teknis (Bimtek). Bimtek tersebut bertujuan untuk memantapkan strategi untuk memenangkan Paslon berjargon 'Save Sulsel' ini. "Dalam waktu dekat PPP akan Bimtek dan memang di situ akan memaksimalkan dan meracik strategi. Jadi kita akan memantapkan strategi Pilgub pada saat Bimtek itu," terang putra sulung Wakil Ketua Umum DPP PPP Amir Uskara ini. "Benar sekali, PPP optimis membawa 400 ribu lebih suara ini ke Pilgub Sulsel. Insyaallah kami selalu yakin kalau soal itu," tukasnya. (REG/E)

Sumber: